Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perdagangan komoditas PT Daaz Bara Lestari Tbk. (DAAZ) bersiap memacu ekspansi seiring dengan raihan dana obligasi Rp500 miliar.
Direktur Utama DAAZ Mahar Atanta Sembiring mengatakan Obligasi I Daaz Bara Lestari Tahun 2025 yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 Juli 2025 telah sepenuhnya terserap oleh pasar. Penawaran umum obligasi ini merupakan bagian dari strategi DAZZ untuk memperkuat struktur permodalan serta mendukung ekspansi bisnis anak-anak perusahaan di sektor perdagangan dan logistik.
“Dana hasil obligasi ini akan kami salurkan secara optimal untuk pembangunan armada kapal, serta pembelian batubara dan bahan bakar, sehingga Perseroan dapat terus tumbuh secara berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,” jelasnya dalam keterangan resmi, Rabu (16/7/2025).
Obligasi DAAZ terdiri dari dua seri. Seri A memiliki tenor 370 hari kalender dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,85% per tahun, sedangkan Seri B berjangka waktu 3 tahun dengan bunga tetap 10% per tahun.
Pembayaran bunga akan dilakukan setiap tiga bulan, dengan pembayaran pertama dijadwalkan pada 10 Oktober 2025. Seluruh pokok obligasi akan dilunasi secara penuh pada saat jatuh tempo masing-masing seri, yaitu 20 Juli 2026 untuk Seri A dan 10 Juli 2028 untuk Seri B.
Mahar Atanta Sembiring mengatakan dana hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk mendukung pembiayaan anak usaha, antara lain PT Aserra Logistik Indonesia untuk pembangunan armada tug and barge, PT Bara Makmur Dwitama untuk pembelian batu bara, serta PT Indo Lautan Energi untuk pembangunan kapal tongkang minyak dan pembelian bahan bakar solar.
Baca Juga
“Langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan dan memperkuat posisi perseroan dalam industri,” imbuhnya.
Obligasi ini telah memperoleh peringkat idA (Single A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), yang mencerminkan prospek stabil dan fundamental keuangan yang solid.
Penjamin pelaksana emisi dalam penawaran ini adalah PT Henan Putihrai Sekuritas, PT KB Valbury Sekuritas, PT Sucor Sekuritas, dan PT UOB Kay Hian Sekuritas, dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat.
Berdasarkan data BEI, masuknya obligasi DAAZ menambah total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2025 menjadi 112 emisi dari 64 emiten senilai Rp125,11 triliun.
Dengan pencatatan ini, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 667 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp537,56 triliun dan US$111,98 juta, yang diterbitkan oleh 143 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 193 seri dengan nilai nominal Rp6.337,96 triliun dan USD502,10 juta. Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak 7 emisi EBA dengan nilai Rp2,13 triliun.