Bisnis.com, JAKARTA – Bitcoin kembali mencetak sejarah dengan menembus level US$123.153,22 pada perdagangan Senin (14/7/2025), didorong optimisme investor terhadap kemungkinan terobosan regulasi kripto di AS yang disebut sebagai “crypto week” oleh Partai Republik.
Melansir Reuters, Selasa (15/7/2025), aset kripto terbesar di dunia itu sempat menguat lebih dari 3% sebelum akhirnya sedikit terkoreksi, dan terakhir diperdagangkan di kisaran US$119.750,86.
Harga Bitcoin telah menguat lebih dari 27% sepanjang tahun 2025.
DPR AS dijadwalkan akan membahas dan berpotensi mengesahkan sejumlah RUU penting, termasuk Genius Act yang bertujuan menciptakan kerangka hukum federal bagi stablecoin. Langkah ini menjadi angin segar bagi industri kripto yang telah lama menanti kejelasan regulasi.
Presiden Donald Trump telah menyuarakan dukungan kuat terhadap pelonggaran aturan bagi aset digital. Dalam setahun terakhir, Trump dan keluarganya terlibat aktif dalam sejumlah proyek kripto, termasuk peluncuran koin meme dan platform World Liberty Financial.
Analis pasar IG Tony Sycamore mengatakan Bitcoin tengah menikmati banyak angin positif, mulai dari permintaan institusional, sentimen pasar yang membaik, hingga dukungan dari Gedung Putih.
Baca Juga
“Dengan momentum ini, tidak sulit membayangkan harga menyentuh US$125.000 dalam waktu dekat,” jelas Sycamore.
Meski harga Bitcoin melonjak, koin meme buatan Trump justru melemah 3,4% ke level US$9,45, jauh dari puncaknya di US$75 saat peluncuran pada Januari lalu.
Reli kripto juga terlihat di pasar aset digital lainnya. Ether menyentuh US$3.081,94 — tertinggi sejak Februari — meski masih terkoreksi 10% sejak awal tahun. XRP naik 2,7% setelah sempat menguat 6,4% di awal sesi. Total kapitalisasi pasar kripto kini mencapai sekitar US$3,8 triliun, menurut CoinMarketCap.
Analis eToro Simon Peters mencatat bahwa rekor harga Bitcoin belum tercapai dalam mata uang lain seperti euro, mengindikasikan pelemahan dolar turut menjadi faktor pendukung reli ini.
Crypto Week Dimulai
Selama “crypto week” yang dimulai 14 Juli, Kongres AS akan membahas tiga RUU utama: Genius Act, Clarity Act, dan Anti-CBDC Surveillance State Act. Dari ketiganya, Genius Act dianggap paling berdampak karena mengatur legalitas dan tata kelola stablecoin.
“Perkembangan legislasi ini bisa jadi katalis tambahan bagi reli kripto,” ujar Peters.
Di pasar saham, harga saham perusahaan terkait kripto juga ikut terangkat. Coinbase naik 1,8%, MicroStrategy naik 3,5%, dan Mara Holdings bertambah 0,1%.
Oppenheimer menyampaikan pandangan hati-hati terhadap Coinbase menjelang laporan keuangan 31 Juli, namun tetap menaikkan target harga sahamnya dari US$395 menjadi US$417.
ETF Bitcoin spot yang tercatat di Bursa Hong Kong — termasuk dari China AMC, Harvest, dan Bosera — juga mencetak rekor baru, menambah bukti bahwa minat terhadap aset digital kini semakin meluas secara global.