Selain itu, dengan menerbitkan obligasi, emiten tidak perlu underlying dan proses tidak begitu lama.
Sebelumnya, Kepala Divisi Riset Ekonomi PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Suhindarto mengatakan tren penerbitan obligasi korporasi tahun ini memang diproyeksikan akan ramai.
"Kebutuhan refinancing diperkirakan masih tinggi seiring dengan nilai surat utang jatuh tempo yang masih besar," katanya pada beberapa waktu lalu.
Peluang penerbitan surat utang juga datang dari aktivitas sektor riil yang diperkirakan relatif menguat. Suhindarto menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi diperkirakan terdorong oleh kebijakan pemerintah yang lebih ekspansif, dengan inflasi yang diperkirakan masih terkendali.
Selain itu, peluang juga datang dari suku bunga acuan yang lebih rendah sejalan dengan ekspektasi berlanjutnya pelonggaran kebijakan moneter.
Selanjutnya, likuiditas lembaga keuangan yang semakin ketat dan potensi pertumbuhan permintaan bisnis mendorong perusahaan mencari alternatif dana dengan tenor lebih panjang daripada pinjaman perbankan, seperti obligasi korporasi, untuk mendukung asset-liability keuangan.
Baca Juga
Kemudian, dia mengungkap bahwa premi juga diperkirakan relatif melandai, seiring dengan leverage keuangan yang membaik akibat suku bunga yang relatif lebih rendah.