Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah emiten telah bergeliat menerbitkan surat utang mereka pada awal semester I/2025. Kebutuhan refinancing hingga sentimen proyeksi penurunan suku bunga acuan semakin mendorong ekosistem pendanaan lewat obligasi.
Salah satu emiten yakni PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) menjajal penerbitan obligasi dan sukuk wakalah pada awal semester I/2025.
Berdasarkan prospektusnya, emiten batu bara milik konglomerat Prajogo Pangestu ini menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Petrindo Jaya Kreasi Tahap I Tahun 2025 dengan jumlah pokok sebesar Rp650 miliar.
CUAN juga menerbitkan Sukuk Wakalah Berkelanjutan I Petrindo Jaya Kreasi Tahap I Tahun 2025 dengan dana modal investasi sebesar Rp350 miliar.
Petrindo Jaya Kreasi menjadwalkan masa penawaran umum pada 1 Juli 2025, kemudian tanggal penjatahan 2 Juli 2025, dan tanggal pengembalian uang pemesanan 4 Juli 2025.
Emiten menara PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) juga menerbitkan obligasi dengan jumlah pokok Rp750 miliar pada awal semester I/2025. Obligasi yang ditawarkan TBIG menjadi bagian dari Obligasi Berkelanjutan VII TBIG dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp20 triliun dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I dengan target sisa imbalan ijarah yang akan dihimpun sebesar Rp8 triliun.
Baca Juga
PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) pun menerbitkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan 1 Tahap 2 sebesar Rp500 miliar dengan tenor 5 tahun. Sukuk ini diperkirakan akan listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Juli 2025.
PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) pun akan menerbitkan dan menawarkan obligasi berkelanjutan I BUMI tahap I Tahun 2025, dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya Rp350 miliar. Penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan I BUMI dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp5 triliun.
Sebelumnya, BEI mencatat total penerbitan obligasi dan sukuk telah mencapai Rp71,08 triliunp pada semester I/2025. Total nilai itu berasal dari emisi 58 surat utang yang diterbitkan oleh 37 emiten.
Senior Fixed Income Portfolio Manager Grow Investments Andy Rachman mengatakan emiten bergeliat menerbitkan obligasi didorong oleh iklim pasar yang mulai membaik. Salah satu yang bisa mendorong pasar obligasi adalah ekspektasi penurunan suku bunga acuan pada semester II/2025.
"Jadi, demand juga ada. Kalau investor melihat suku bunga akan turun, maka akan balik ke bond," ujar Andy setelah acara market outlook pada Rabu (2/7/2025).
Kemudian, dia menilai beberapa emiten juga membutuhkan dana untuk ekspansi. Adapun, emiten memilih meraup pendanan dengan cara menerbitkan obligasi didorong oleh yield kompetitif.