Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Turun ke 6.789 Akhir Sesi I, Investor Asing Keluar dari Pasar Modal RI

IHSG terkoreksi 1,70% menjadi 6.789 pada akhir perdagangan sesi I siang ini.
Dwi Nicken Tari,I Putu Gede Rama Paramahamsa
Senin, 23 Juni 2025 | 12:48
Warga memantau pergerakan saham di layar telepon pintar di Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/5/2025). Bisnis/Abdurachman
Warga memantau pergerakan saham di layar telepon pintar di Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/5/2025). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 1,70% menjadi 6.789 pada akhir perdagangan sesi I siang ini. Arus modal investor asing terpantau deras keluar dari pasar modal Indonesia sejak pekan lalu.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG mencatatkan penurunan 1,70% menjadi 6.789,71 pada pukul 12.00 WIB, Senin (23/6/2025). Sebanyak 124 saham menguat, 539 saham melemah, dan 249 saham stagnan.

Pelemahan IHSG tertekan oleh penurunan harga saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) yang turun 5,83% menjadi Rp56.175 dan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) turun 4,55% menjadi Rp5.775.

Selanjutnya saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) turun 1,58% menjadi Rp3.730 dan saham PT Chandra Asri PAcific Tbk. (TPIA) rontok 3,11% menjadi Rp9.350.

Di sisi lain, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) menguat 1,64% menjadi Rp7.750 dan saham PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) menguat 5,76% menjadi Rp1.285. 

Pelemahan IHSG pada awal pekan ini melanjutkan tekanan yang sudah terjadi pada pekan lalu. Di sepanjang pekan lalu, IHSG anjlok 3,61% ke level 6.907. Pelemahan IHSG sejalan dengan larinya investor asing dari pasar modal Indonesia sebesar Rp4,6 triliun.

Equity Analyst Indo Premier Sekuritas David Kurniawan menerangkan, sejumlah sentimen membayang-bayangi kinerja IHSG antara lain perang di Timur Tengah, suku bunga The Fed, hingga penahanan suku bunga BI. Menurut David, pelemahan IHSG juga menandakan kecemasan pasar terhadap sejumlah sentimen.

"Geopolitik antara Israel-Iran masih krusial. Jika konflik mereda, minyak turun dan saham konsumen terangkat. Sebaliknya, jika eskalasi meningkat, pasar energi naik dan sektor pertahanan mendapat keuntungan," kata David, Senin (23/6/2025).

Di tengah bayang-bayang sentimen, David menilai bahwa investor mesti mencermati dua sentimen kunci dalam perdagangan pekan ini yang akan berlangsung selama 4 hari, yakni terkait geopolitik dan energi.

Sejalan dengan itu, David merekomendasikan beberapa saham yang bisa dicermati sepanjang perdagangan pekan ini, antara lain PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), dan PT Indosat Tbk. (ISAT).

Pada BRPT, David menilai bahwa emiten milik Prajogo Pangestu masih bergerak dalam fase uptrend. Target pemerintah untuk meningkatkan transisi energi bersih juga memberikan sentimen positif terhadap kinerja BRPT ke depannya.

David merekomendasikan saham ini dengan target harga mencapai Rp1.600 dan stop loss pada level Rp1.445, dengan entry pada Rp1.500.

Sementara itu, saham BBNI direkomendasikan buy pada level Rp4.110, dengan target harga Rp4.300 dan stop loss pada Rp4.050. David menilai, kendati BBNI tengah berada dalam fase pelemahan, namun saat ini merupakan saat yang tepat untuk support.

”Entry point di area sekarang memberikan risiko yang sangat terukur terdukung BI yang menahan suku bunga akan menjadi sentimen yang menarik bagi emiten perbankan,” katanya.

Terakhir, saham ISAT direkomendasikan buy pada level Rp2.100, dengan target harga pada Rp2.250 dan stop loss pada Rp2.020. David menilai, hingga saat ini, ISAT masih berada dalam tren yang meningkat. Hal itu tampak dari candlestick yang terus bergerak di atas MA5.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper