Bisnis.com, JAKARTA — PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA), anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), resmi mengumumkan rencana penawaran umum perdana saham (IPO) untuk memperkuat ekspansi infrastruktur di sektor energi, logistik, pelabuhan, hingga air bersih.
Perusahaan mengandalkan proyek strategis di kawasan industri Cilegon dan kontrak jangka panjang dengan pelanggan bereputasi untuk menopang pertumbuhan jangka panjang.
Dalam prospektus awal, CDIA menyatakan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 12,48 miliar saham biasa dengan nominal Rp100 per saham, setara dengan 10% dari modal disetor penuh setelah IPO. Harga penawaran berada di kisaran Rp170 hingga Rp190 per saham. Dengan demikian, potensi dana segar yang dapat dihimpun mencapai maksimal Rp2,37 triliun.
Mayoritas dana IPO akan dialokasikan untuk penyetoran modal kepada anak usaha yang bergerak di sektor logistik dan kepelabuhanan. Sekitar Rp871,75 miliar akan digunakan untuk mendukung ekspansi unit logistik melalui pembelian kapal oleh PT Cilegon Shipping Indonesia (CSI), PT Chandra Maritime Indonesia (CMI), dan PT Multi Integrasi Logistik Maritim (MIM).
Sementara itu, sekitar Rp1,5 triliun akan dialokasikan ke PT Chandra Sarana Pelabuhan (CSP) dan PT Chandra Cipta Perkasa (CCP) untuk pembangunan tangki penyimpanan, pipa ethylene, serta fasilitas pendukung lainnya.
CDIA menempatkan kawasan industri Cilegon sebagai pusat operasional utama. Lewat anak usaha PT Krakatau Chandra Energi (KCE), perusahaan telah memasok listrik ke lebih dari 216 pelanggan industri dan 1.600 pelanggan rumah tangga di area tersebut. KCE mengoperasikan PLTGU berkapasitas 120 MW dan PLTS sebesar 2,2 MWp, dengan jaringan distribusi tegangan tinggi hingga rendah yang terhubung ke Kawasan Industri Krakatau.
Baca Juga
Selain energi, CDIA juga memperkuat bisnis logistik maritim lewat kepemilikan tujuh kapal pengangkut bahan kimia dan gas, serta armada truk darat melalui entitas SBL. Di sektor air, anak usaha KTI mengelola fasilitas pengolahan air bersih dari Sungai Cidanau dan Cipasauran, dan tengah membangun infrastruktur pendukung untuk menyuplai kebutuhan industri dan rumah tangga di wilayah Cilegon hingga Gresik
CDIA mengklaim memiliki keunggulan kompetitif berupa kontrak jangka panjang dengan pelanggan bereputasi, potensi pertumbuhan pasar di Asia Tenggara, serta dukungan kuat dari mitra strategis seperti Grup TPIA, EGCO, hingga Grup Salim dan KRAS. Hal ini membuat aliran pendapatan perusahaan lebih stabil dan tahan terhadap fluktuasi pasar.
“CDIA berada di posisi strategis untuk menangkap pertumbuhan kebutuhan infrastruktur industri di Indonesia dan Asia Tenggara, terutama di tengah meningkatnya permintaan listrik industri yang diperkirakan tumbuh 5% CAGR, dan air industri yang akan tumbuh 4% hingga 2030,” tulis manajemen dalam prospektus.
Ke depan, CDIA juga membuka peluang akuisisi dan pengembangan aset baru seiring strategi ekspansi yang terintegrasi di sektor energi, logistik, pelabuhan, dan pengolahan air. IPO ini menjadi bagian dari visi jangka panjang Chandra Asri Group untuk mengembangkan portofolio infrastruktur berkelanjutan dengan tata kelola yang kuat dan penciptaan nilai jangka panjang bagi pemegang saham.
Diversifikasi Bisnis
Sebagai induk usaha, TPIA memang telah merencanakan untuk membawa CDIA melantai di pasar modal selepas konsen perusahaan untuk mendiversifikasi lini bisnis. Adapun, bisnis CDIA bergerak di bidang energi, pelabuhan, logistik, hingga pengolahan air.
Arah diversifikasi bisnis Chandra Asri Group saat ini tertuju pada sektor infrastruktur yang digarap oleh CDIA. Manajemen TPIA pun menilai bahwa CDIA mempunyai prospek pasar yang cerah.
Seiring dengan rencana membawa anak usahanya IPO, TPIA pun tercatat menggelontorkan tambahan modal kepada CDIA senilai US$90 juta.
Aksi setor modal oleh TPIA kepada anak usahanya itu dilakukan bersama dengan Electricity Generating Public Company Limited (EGCO Group). Dalam aksi tambah modal itu, EGCO Group berkontribusi US$95 juta. Dengan begitu, total suntikan dana yang diraup CDI menjadi US$185 juta.
Lewat aksi tambah modal itu, Chandra Asri Group akan tetap memegang kepemilikan mayoritas di CDIA. Investasi tambahan dari EGCO Group kemudian ditujukan untuk memperkuat kemitraan dan mendukung pertumbuhan aset infrastruktur CDIA, yang mencakup energi, air, kepelabuhanan, penyimpanan, serta logistik.
Lewat keterangan resminya, TPIA menjelaskan penambahan modal ke CDI mencerminkan kepercayaan EGCO terhadap prospek pertumbuhan jangka panjang CDIA serta mendukung komitmen kami dalam membangun infrastruktur berkelanjutan dan berkualitas tinggi di seluruh Asia Tenggara.
"CDI akan terus memperluas portofolionya untuk memberikan nilai jangka panjang melalui pengembangan infrastruktur yang bertanggung jawab," tulis TPIA dalam keterangan resmi akhir April 2025.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.