Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Rabu 18 Juni 2025

IHSG berisiko melemah ke kisaran 6.713–7.009 pada perdagangan Rabu (18/6/2025). Meski demikian, saham PANI, ANTM hingga MEDC direkomendasikan analis hari ini.
Karyawan beraktivitas di depan layar monitor yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (09/04/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di depan layar monitor yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (09/04/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berisiko berbalik melemah ke kisaran 6.713–7.009 pada perdagangan Rabu (18/6/2025). Meski demikian, saham PANI, ANTM hingga MEDC bisa dicermati investor hari ini.

Tim Analis MNC Sekuritas mencatat IHSG ditutup menguat 0,54% ke level 7.155 pada perdagangan kemarin, Selasa (17/6/2025). Pergerakan indeks komposit, menurut MNC, masih disertai dengan munculnya volume pembelian.

“Pada label merah, apabila IHSG break 7.240 maka diperkirakan IHSG akan membentuk wave (v) dari wave [a] yang akan menguji 7.263-7.355,” tulis Tim MNC Sekuritas dalam risetnya, Rabu (18/6/2025). “Namun, pada label hitam, masih terdapat potensi koreksi ke rentang area 6.713–7.009.”

Untuk hari ini, MNC Sekuritas memproyeksikan level support IHSG di 7.079 dan 7.009, sementara resistance berada di 7.240 dan 7.324. Saham-saham yang direkomendasikan antara lain AMRT, BUKA, MAPA, dan PANI.

Sementara itu, Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Imam Gunadi memperkirakan tekanan terhadap IHSG masih berlanjut, dipicu dua sentimen eksternal utama.

Pertama, keputusan The Fed dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 17–18 Juni 2025. Pasar menanti sikap bank sentral AS, yang diperkirakan tetap mempertahankan Fed Fund Rate (FFR).

Kedua, meningkatnya ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran. Menurut Imam, konflik berpotensi melibatkan negara-negara lain di Timur Tengah seperti Lebanon (Hezbollah), Suriah, dan Yaman (Houthi), serta turut mengundang campur tangan kekuatan besar seperti Amerika Serikat.

“Maka dari itu, pada pekan ini kami proyeksikan IHSG akan melemah dengan support di 6.994 dan resistance di 7.239,” jelasnya.

Menanggapi kondisi tersebut, IPOT merekomendasikan saham-saham energi dan logam mulia sebagai respons atas potensi dampak konflik. Tiga saham yang disorot adalah MEDC, ELSA, dan ANTM.

Seiring dengan memanasnya tensi geopolitik Iran-Israel, Kinerja indeks Papan Utama masih cenderung bergerak melemah sepanjang 2025.

Indeks tersebut ditutup melemah ke level 1.881,43 pada perdagangan Senin (16/6/2025). Di level itu, indeks Papan Utama masih terkoreksi 5,13% dari level tertingginya pada 22 Januari 2025 sebesar 1.983,18.

Kinerja Papan Utama underperform terhadap Papan Pengembangan yang melesat 23,81% pada periode Februari—Mei 2025.

Analis menyebut, pelemahan indeks Papan Utama terutama disebabkan oleh rotasi sektor yang dilakukan oleh para investor ke Papan Pengembangan. Rotasi itu terjadi sejalan dengan pelemahan IHSG pada pertengahan tahun, yang disebabkan oleh eskalasi perang dagang AS—China.

Retail Equity Analyst Indo Premier Sekuritas (IPOT) Indri Liftiany menilai, rotasi investor dari Papan Utama ke Papan Pengembangan terutama terjadi karena investor tengah memanfaatkan momentum atas volatilitas yang terjadi di pasar modal Indonesia.

”Para pelaku pasar cenderung memindahkan atau mengalihkan dananya ke saham-saham yang ada di Papan Pengembangan untuk memanfaatkan momentum dan volatilitas yang ada sehingga hal tersebut membuat kinerja saham di Papan Pengembangan lebih unggul dibandingkan kinerja di Papan Utama,” katanya saat dihubungi Bisnis, Selasa (17/6/2025).

Tidak hanya itu, atas volatilitas yang terjadi dan ketidakpastian ekonomi akibat perang dagang, aksi sell off oleh investor asing terhadap saham-saham berkapitalisasi jumbo, juga menjadi faktor lainnya pelemahan kinerja indeks Papan Utama.

Meski begitu, Head of Research Kiwoom Sekuritas Liza Camelia menaruh sejumlah optimisme terhadap kinerja Papan Utama. Menurutnya, beberapa sentimen yang bakal berpengaruh pada kinerja indeks antara lain konflik geopolitik, keputusan suku bunga, inflasi, hingga harga komoditas.

Dalam risetnya yang berjudul ”Coal Insight: Ending the Bottoming Phase?”, Liza menilai bahwa kondisi bottoming yang dialami sektor komoditas sejak memasuki 2025, berpotensi mengakhiri fasenya saat ini.

"Kami bertaruh, tahun ini adalah titik balik sektor komoditas secara siklus tahunan. Khususnya coal dan juga tambang logam," katanya.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

12:09 WIB
IHSG sesi I melemah 0,61%

IHSG sesi I ditutup melemah 0,61% atau 43,62 poin menuju level 7.112,22.

Sepanjang sesi perdagangan, IHSG bergerak pada rentang 7.109 hingga 7.166.

Sebanyak 249 saham menguat, 314 melemah dan 234 saham stagnan.

09:02 WIB
IHSG dibuka turun tipis

IHSG dibuka melemah tipis 0,09% atau 6,15 poin menuju level 7.149,69 pukul 09.01 WIB

Pada awal sesi, IHSG bergerak pada rentang 7.144 hingga 7.166.

Sebanyak 200 saham menguat, 118 melemah dan 231 saham stagnan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper