Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menanjak di zona hijau pagi ini usai MSCI mengumumkan hasil rebalancing indeks.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG melesat 1,58% menjadi 7.604 pada pukul 09.01 WIB, Jumat (8/8/2025).
Sebanyak 181 saham menguat, 173 saham melemah, dan 223 saham stagnan. Kapitalisasi pasar di BEI mencapai RP13.693,30 triliun.
Tim Riset Phintraco Sekuritas menilai secara teknikal, indikator Stochastic RSI saat ini sebenarnya sudah berada di area oversold dengan penurunan yang mulai melandai. MACD mengindikasikan berlanjutnya reversal dengan histogram negatif yang membesar. Tekanan volume jual juga mengalami kenaikan.
"Namun dengan masuknya beberapa saham ke dalam indeks MSCI diperkirakan menjadi faktor positif. IHSG diperkirakan bergerak pada rentang 7.450-7.550," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam risetnya pada Jumat (8/8/2025).
Baca Juga : Uji Tanding Kinerja Saham Baru Pilihan MSCI, Emiten Prajogo (CUAN) Hingga Sinar Mas (DSSA) |
---|
Baca Juga : Untung Matahari (LPPF) & Ramayana (RALS) saat Pengurangan Karyawan dan Penyesuaian Gerai
IHSG sendiri telah melemah 0,18% pada perdagangan kemarin, Kamis (7/8/2025) ditutup di level 7.490,18. Namun, IHSG masih di zona hijau, menguat 5,79% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) atau sejak perdagangan perdana 2025.
Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi juga menuturkan rebalancing MSCI ini dapat mendorong inflow masuk ke IHSG. Apalagi, momentum rebalancing ini bertepatan dengan pengumuman hasil kinerja semester I/2025.
“Selain itu juga ada ekspektasi momentum pulihnya ekonomi di semester II/2025,” tutur Wafi.
Sementara, Investment Analyst Capital Asset Management Martin Aditya menjelaskan bahwa dampak rebalancing indeks MSCI ini seharusnya netral saja terhadap IHSG. Hanya saja, kata dia, akan terdapat fluktuasi beberapa saham yang bobotnya disesuaikan atau dikeluarkan dari MSCI, baik large cap, mid cap, maupun small cap.
"Itu pun harusnya hanya terjadi pada satu hari ini efeknya, karena ini kan passive fund, mereka rebalancing,” kata Martin.
Sebagaimana diketahui, MSCI telah resmi mengumumkan hasil kocok ulang atau rebalancing indeks yang akan berlaku efektif mulai 27 Agustus 2025. Dalam tinjauan terbaru, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN), resmi masuk ke MSCI Global Standard Index. Keduanya menggantikan posisi PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) yang bergeser ke MSCI Small Cap Index.
Untuk MSCI Small Cap Index, selain ADRO, saham yang masuk meliputi PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI), PT MNC Tourism Indonesia Tbk. (KPIG), PT Petrosea Tbk. (PTRO), PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU), serta PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG).
Sementara itu, saham yang keluar dari MSCI Small Cap Index adalah PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) dan PT Panin Financial Tbk. (PNLF).