Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arah Saham MEDC di Tengah Aksi Refinancing dan Izin Ekspor AMMN

Analis merekomendasikan tahan saham MEDC dengan menurunkan target harga menjadi Rp1.320,
Investor mencari informasi pergerakan harga saham di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Investor mencari informasi pergerakan harga saham di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten energi PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) dinilai akan mengalami ganjalan kinerja dari sisi kontribusi anak usaha yaitu PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) tahun ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham MEDC ditutup melemah 0,79% menjadi Rp1245 pada akhir perdagangan Rabu (5/6/2025). Namun, sejak awal tahun, harga masih naik 13,18% ytd.

BRI Danareksa Sekuritas menilai AMMN berpotensi tidak mendapatkan izin untuk melakukan ekspor konsentrat tembaga, sehingga akan berpengaruh terhadap kinerja laba bersih MEDC.

Berdasarkan Laporan Keuangan kuartal I/2025, Amman mencetak rugi bersih sebesar US$138,76 juta. Mengempisnya top line AMMN terjadi akibat tidak ada volume penjualan yang tercatat untuk kuartal I/2025.

Hal itu yang menurut analis berkontribusi terhadap penyusutan laba bersih Medco Energi sebesar 76% year-on-year.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Timothy Wijaya dan Naura Reyhan menerangkan, penurunan pendapatan MEDC juga disebabkan oleh penjualan migas yang menyusut 10% QoQ.

Adapun MEDC mencetak produksi minyak dan gas sebesar 143 mboepd, dipengaruhi oleh penurunan musiman pada permintaan gas dan kegiatan pemeliharaan terjadwal di Lapangan Senoro dengan biaya produksi kas per unit US$8,4/boe.

”Hasil yang lemah ini terutama disebabkan oleh ketidakmampuan AMMN untuk mengekspor konsentrat tembaga karena masih dalam fase commissioning smelter katoda tembaganya,” kata mereka dalam riset yang dipublikasi pada Rabu (4/6/2025).

Dengan beragam tantangan yang dihadapi MEDC, analis menurunkan perkiraan laba perseroan sepanjang 2025 menjadi US$190 juta. Sebabnya, para analis turut menurunkan proyeksi produksi migas MEDC menjadi 146 mboepd dari 150 mboepd.

Selain itu, mereka turut memangkas kontribusi laba AMMN terhadap MEDC menjadi US$65 juta akibat keterlambatan commisioning dan potensi ekspor AMMN pada 2025.

”Kami menurunkan rekomendasi saham menjadi hold dengan target harga lebih rendah sebesar Rp1.320,” kata mereka dalam riset.

Penurunan target harga ini terutama disebabkan oleh estimasi kontribusi AMMN terhadap MEDC sepanjang 2025. Selain itu, ada risiko penurunan harga minyak yang masih membayangi MEDC.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper