Bisnis.com, JAKARTA – Emiten telekomunikasi PT Mora Telematika Indonesia Tbk. (MORA) atau Moratelindo mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp1 triliun guna mendorong ekspansi jaringan fiber to the home pada 2025.
Wakil Direktur Utama sekaligus Direktur Keuangan MORA, Genta Andhika Putra, mengatakan alokasi capex akan difokuskan perseroan untuk penyelesaian pembangunan jaringan fiber optic backbone dan perluasan Fiber to the Home (FTTH).
“Di 2025 ini, kami akan fokus menyelesaikan backbone dan melanjutkan ekspansi FTTH secara nasional,” ujarnya dalam paparan publik, dikutip Jumat (6/5/2025).
Sementara itu, Direktur Teknologi MORA Michael C. McPhail menyampaikan bahwa perseroan telah mencatatkan perluasan jaringan FTTH sebesar 14% menjadi lebih dari 788.000 homepass sepanjang tahun lalu.
Peningkatan tersebut, lanjutnya, berdampak langsung terhadap pertumbuhan pelanggan yang mengalami kenaikan sebesar 37% secara tahunan (year on year/YoY).
“Jumlah pelanggan FTTH naik 37% secara tahunan menjadi lebih dari 227.000. Untuk pelanggan enterprise, kami tumbuh 16% menjadi lebih dari 12.000,” tambahnya.
Baca Juga
Dari sisi keuangan, MORA mencatat pertumbuhan pendapatan segmen ritel sebesar 17% menjadi Rp1,11 triliun. Di segmen wholesale, pendapatan naik 31% menjadi Rp804 miliar, seiring kenaikan kapasitas bandwidth sebesar 8% menjadi 32 Tbps.
Di sisi lain, Direktur Utama MORA, Jimmy Kadir, menuturkan bahwa salah satu upaya dalam mendorong pertumbuhan bisnis tahun lalu adalah meluncurkan Moratelindo Network Interconnect and Content Autonomous (MoNICA).
MoNICA dirancang sebagai platform interkoneksi yang memberikan akses langsung antar penyedia layanan internet, baik di dalam negeri maupun internasional.
Layanan ini memungkinkan anggotanya terhubung dengan Internet Exchange global, seperti Equinix Internet Exchange (EIE), SGIX di Singapura, JPIX di Jepang, HKIX di Hong Kong, Any2 Exchange di Amerika Serikat, dan AMS-IX di Eropa.
_____________________
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.