Bisnis.com, JAKARTA - Emiten distributor farmasi, PT Millennium Pharmacon International Tbk. (SDPC) membagikan dividen sebesar Rp2,54 miliar pada tahun buku 2024.
Presiden Direktur SDPC Ahmad Bin Abu Bakar menerangkan perseroan berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang solid di tengah berbagai tantangan tantangan bisnis sepanjang tahun 2024.
SDPC pun menetapkan pembagian dividen tunai sebesar Rp2,54 miliar untuk tahun buku 2024. Artinya, dividend payout ratio (DPR) SDPC mencapai 15%, dengan laba bersih Rp16,92 miliar.
Pencapaian ini tidak lepas dari sinergi yang kuat dan semangat kerja tinggi di seluruh lini organisasi, yang secara kolektif mendukung implementasi berbagai langkah strategis yang telah dijalankan.
"Pembukaan 3 cabang baru di Mataram, Purwakarta, dan Pematang Siantar, serta
pemindahan kantor cabang Manado ke lokasi yang baru untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan kapasitas distribusi," ujarnya, dikutip Kamis (29/5/2025).
SDPC juga melakukan penerapan sistem digital Sales Force Automation (SFA) mempermudah kerja tim penjualan, dan mengembangkan aplikasi OLIN, sebagai nilai tambah untuk membantu operasional apotek dan toko obat yang lebih efisien.
Baca Juga
Selain itu, SDPC terus melakukan efisiensi biaya tenaga kerja dan operasional (OPEX) serta mengoptimalkan pengelolaan stok untuk memastikan efisiensi penggunaan modal kerja dan pengelolaan keuangan yang optimal, sehingga mendukung kestabilan dan kelancaran operasional Perusahaan;
Dia juga mengintegrasikan prinsip keberlanjutan ke dalam strategi bisnis untuk menjaga kelangsungan usaha dan menciptakan nilai jangka panjang bagi pemangku kepentingan.
Menyongsong 2025, distributor Nutrifood ini telah menyiapkan strategi menyeluruh untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan. Fokus diarahkan pada penguatan kerja sama dengan principal, diversifikasi produk, perluasan jaringan distribusi, akselerasi digitalisasi, serta pengembangan infrastruktur.
Perseroan juga akan membentuk tim pemasaran yang solid guna mendukung ekspansi bisnis ke depan. Dengan strategi yang terintegrasi, SDPC optimistis melangkah maju dan menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan.
Dalam laporan keuangannya, SDPC mencatatkan penjualan neto SDPC tercatat Rp3,91 triliun, meningkat 16,45% dibandingkan dengan penjualan Rp3,36 triliun pada 2023.
Kinerja SDPC tetap berada pada jalur profitabilitas yang sehat dengan mencatatkan laba usaha sebesar Rp96,43 miliar sepanjang 2024. Setelah dikurangi beban pajak, laba bersih SDPC menjadi Rp16,92 miliar pada 2024.
Adapun, total aset SDPC terus menunjukkan pertumbuhan positif, selaras dengan aset ekspansi strategis yang dijalankan. Hingga akhir 2024, total aset mencapai Rp1,77 triliun, meningkat 8,06% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,63 triliun.
Aset lancar tumbuh 8,02% menjadi Rp1,56 triliun, sementara aset tidak lancar meningkat 8,35% dari Rp192,03 miliar menjadi Rp208,06 miliar.
Ekuitas Perseroan juga menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan sebesar 1,72%, menjadi Rp282,49 miliar berbanding tahun sebelumnya.
Di sisi lain, jumlah liabilitas Perseroan tercatat Rp1,48 triliun hingga 2024 dibandingkan dengan Rp1,36 triliun pada 2023. Pertumbuhan tersebut seiring meningkatnya liabilitas jangka pendek dan panjang yang masing-masing menjadi Rp1,41 triliun dan Rp75,9 miliar.