Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data Terbaru Jumlah Saham GOTO yang Dipegang Alibaba

Alibaba masih setia menjadi salah satu pemegang saham GOTO dengan kepemilikan jumbo hingga periode berjalan Mei 2025.
Pengemudi ojek online (ojol) membawa penumpang di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengemudi ojek online (ojol) membawa penumpang di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Alibaba melalui entitas anak usaha Taobao China Holding Limited masih bertahan menjadi salah satu pemegang saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).

Alibaba mempertahankan posisinya sebagai salah satu pemegang saham GOTO dengan kepemilikan jumbo atau di atas 5%.

Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Senin (26/5/2025), Alibaba melalui Taobao memegang 88,53 miliar saham GOTO atau setara dengan 7,43% hingga 22 Mei 2025.

Di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan saham GOTO terpantau terkoreksi pada sesi Senin (26/5/2025) pukul 15:11 WIB. Banderol Rp68 mencerminkan koreksi 4,23% year-to-date (ytd) 2025.

Sebagaimana diketahui, JP Morgan baru saja menambahkan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dalam daftar saham pilihan di Asean untuk periode Mei 2025.

Dalam laporan tersebut, analis JP Morgan Sekuritas Indonesia, Henry Wibowo, menjelaskan bahwa GOTO menjadi pilihan utama pihaknya pada Mei 2025 lantaran hasil kinerja kuartal I/2025 yang kuat dengan peningkatan profitabilitas.

“Hasil kuartal I/2025 yang kuat dan baru-baru ini dirilis semakin memperkuat tesis kami bahwa perusahaan memasuki titik balik pemulihan profitabilitas,” jelasnya.

JP Morgan optimistis, GOTO berada pada jalur yang tepat untuk menghasilkan adjusted EBITDA sebesar US$82 juta pada 2025. Pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) untuk adjusted EBITDA perseroan pun diperkirakan akan mencapai 87% dalam dua tahun berikutnya.

“Peningkatan profitabilitas akan mendorong kinerja yang lebih baik, menurut pandangan kami.” 

Selain itu, Henry menjelaskan bahwa pihaknya menyoroti potensi merger dan akuisisi antara GOTO dan Grab. Jika berhasil direalisasikan, aksi korporasi itu dapat menjadi katalis jangka pendek hingga menengah bagi perseroan. 

“Selain itu, GOTO juga relatif terlindungi dari dampak tarif karena sifat bisnisnya yang berorientasi domestik,” jelasnya.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper