Bisnis.com, JAKARTA — Emiten tambang milik taipan Kiki Barki PT Harum Energy Tbk. (HRUM) mencetak laba bersih sebesar US$5,56 juta atau setara Rp92,26 miliar pada kuartal I/2025 (kurs Jisdor 27 Maret 2025 Rp16.566 per dolar AS).
Berdasarkan laporan keuangannya, HRUM membukukan total pendapatan sebesar US$298,9 juta pada kuartal I/2025. Pendapatan ini naik 12,39% secara tahunan dari US$265,9 juta.
Pendapatan ini sebagian besar dikontribusi oleh pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar US$296,8 juta, dengan kontribusi terbesar dari penjualan ekspor batu bara sebesar US$112,2 juta, penjualan ekspor feronikel senilai US$91,5 juta, dan penjualan ekspor nickel matte sebesar US$62,8 juta.
Lalu penjualan lokal nickel matte sebesar US$12,7 juta, penjualan lokal batu bara sebesar US$10,4 juta, dan penjualan lokal feronikel senilai US$6,97 juta. Sisanya berasal dari pendapatan sewa sebesar US$2,11 juta.
Sementara itu, berdasarkan pelanggannya, pendapatan HRUM dikontribusi oleh Hong Kong Rui Pu Co. Ltd. sebesar US$101,3 juta, dan dari Golden Harbour International Pte. Ltd. sebesar US$55,4 juta.
Naiknya pendapatan HRUM juga turun membuat beban pokok pendapatan meningkat hingga 22,2% menjadi US$239,3 juta, dari sebelumnya sebesar US$195,8 juta.
Laba bruto HRUM tercatat turun 15,01% secara tahunan dari US$70,08 juta, menjadi US$59,5 juta pada kuartal I/2025.
Adapun laba bersih HRUM pada kuartal I/2025 ini melesat hingga US$5,56 juta atau setara Rp92,2 miliar. Laba bersih ini naik 464,12% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$987.319.
Sampai akhir Maret 2025, HRUM mencetak total aset sebesar US$2,86 miliar, naik dari akhir Desember 2024 sebesar US$2,57 miliar.
Total liabilitas HRUM juga meningkat menjadi sebesar US$1,07 miliar pada akhir kuartal I/2025, menjadi US$791,8 juta pada akhir 2024.
Sementara itu, total ekuitas HRUM terbilang stabil yaitu sebesar US$1,78 miliar pada akhir Maret 2025, dari US$1,78 juta pada akhir Desember 2024.