.jpg){kind=small}
Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat ke level 6.815,73 pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (2/5/2025). Sejumlah saham seperti PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) hingga saham besutan konglomerat Prajogo Pangestu melesat pada perdagangan hari ini.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mencatatkan penguatan sebesar 0,72% atau 48,93 poin ke level 6.815,73. IHSG dibuka di level 6.811,11 pada perdagangan hari ini.
IHSG berada di level terendah 6.765,83 dan mencatatkan level tertinggi sepanjang perdagangan hari ini di level 6.818,28.
IHSG ditutup dengan nilai transaksi yang diperdagangkan mencapai Rp11,86 triliun, volume transaksi 19,61 miliar lembar, dan frekuensi transaksi 1,17 juta kali. Adapun, market cap pasar modal Indonesia mencapai Rp11.831 triliun.
Pada perdagangan hari ini, sebanyak 330 saham menguat, 320 saham melemah, dan 309 saham tak beranjak atau stagnan.
Deretan saham dengan nilai transaksi tinggi mencatatkan penguatan harga pada perdagangan hari ini. Saham bank jumbo seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) misalnya menguat 1,7%.
Saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) menguat 1,43%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) menguat 0,78%, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) menguat 0,48%.
Saham dengan nilai transaksi tinggi lainnya yakni ANTM mencatatkan penguatan harga saham 5,53% pada perdagangan hari ini.
Deretan saham besutan taipan Prajogo Pangestu pun kompak menguat. Saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) misalnya naik 9,84% dan saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) naik 7,72%.
Pada perdagangan hari ini, terdapat sejumlah saham yang paling kinclong atau top gainers. Saham PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk. (JATI) misalnya naik 34%, PT Terang Dunia Internusa Tbk. (UNTD) naik 31,65%, dan PT Perdana Bangun Pusaka Tbk. (KONI) naik 24,81%.
Terdapat pula deretan saham yang mencatatkan kinerja paling jeblok atau top losers. Harga saham PT Sarana Mitra Luas Tbk. (SMIL) misalnya turun 14,67%, PT Adiwarna Anugerah Abadi Tbk. (NAIK) turun 14,63%, dan PT Bima Sakti Pertiwi Tbk. (PAMG) turun 10,13%.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan terdapat sejumlah sentimen yang memengaruhi pasar pada hari ini.
Dari dalam negeri, pasar mengantisipasi data inflasi April 2025. Data ini dapat menjadi validasi isu perlambatan konsumsi domestik pada April 2025 yang dibayangi beberapa faktor, seperti penurunan jumlah pemudik, penurunan pengeluaran masyarakat dampak penghematan anggaran, dan penundaan pengeluaran akibat sentimen tarif dari AS.
Pasar juga mencermati data indeks manufaktur Purchasing Managers' Index (PMI) pada April 2025. Berdasarkan laporan S&P Global, indeks manufaktur Indonesia berada di level 46,7 pada April 2025. Angka itu turun dibanding Maret 2025 yang berada di level 52,4.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
