Bisnis.com, JAKARTA - Anak usaha Pelindo PT Jasa Armada Indonesia Tbk. (IPCM) menorehkan kinerja positif dengan kenaikan laba bersih dan pendapatan sepanjang kuartal I/2025.
Mengacu Laporan Keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) laba bersih IPCM naik 14,85% secara year-on-year (YoY) menjadi Rp44,23 miliar pada tiga bulan pertama 2025, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp38,51 miliar.
Sejalan dengan tumbuhnya laba bersih perseroan, pendapatan bersih IPCM juga terpantau naik 21,15% menjadi Rp355,4 miliar, dibandingkan periode kuartal I/2024 sebesar Rp293,36 miliar.
Direktur Utama IPCM Shanti Puruhita mengatakan, perseroan akan terus menjaga fundamental perusahaan tetap kuat di tengah situasi ekonomi global yang penuh tantangan. IPCM pun optimistis kinerja pada 2025 bisa lebih baik.
"Melalui optimalisasi pelayanan, peningkatan kesiapan armada dan kru, perawatan kapal yang lebih efisien, serta kerja sama yang lebih erat dengan mitra, kami juga akan fokus pada pembangunan kapal baru dan penerapan pola kerja yang mengutamakan keselamatan," ujar Shanti dalam keterangannya dikutip Rabu (30/4/2025).
Secara terperinci berdasarkan segmen, pendapatan dari jasa pelayanan kapal tercatat sebesar Rp343,97 miliar. Pendapatan itu terdiri dari pelabuhan umum sebesar Rp151,93 miliar, Terminal Khusus (Tersus) sebesar Rp130,53 miliar, dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) sebesar Rp61,51 miliar.
Pada periode ini, pendapatan dari segmen Tersus dan TUKS mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 41,89% dan 9,78% YoY.
Adapun, beban pokok perseroan naik 19,23% menjadi Rp259,72 miliar pada kuartal I/2025, dibandingkan periode sama 2024 sebanyak Rp217,82 miliar.
Alhasil, laba bruto IPCM naik 26,66% YoY menjadi Rp95,68 miliar dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar Rp75,54 miliar.
Adapun, pada awal 2025, IPCM mulai mengoperasikan layanan jasa layanan penundaan kapal di Pelabuhan Tarakan, hal ini merupakan bagian dari komitmen IPCM untuk memperluas jangkauan layanan dan mendukung kelancaran logistik nasional.
Selanjutnya pada 28 April 2025, IPCM telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Badan Usaha Pelabuhan PT Sekawan Terminal Samudera (PT STS) terkait penyediaan layanan kapal dan sub-unit usaha terkait.
Kerja sama ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi usaha jasa kepelabuhanan, khususnya layanan pemanduan dan penundaan kapal di wilayah Ship to Ship (STS) Ambang Luar Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan.
Tak hanya itu, Shanti mengatakan, IPCM juga memanfaatkan shore connection yang dapat memenuhi kebutuhan pasokan listrik di kapal saat idle atau tidak beroperasi, sehingga selain menghemat biaya BBM juga mengurangi emisi karbon dari armada tersebut.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.