Bisnis.com, JAKARTA — Ina Sekuritas baru saja merevisi naik prospek emiten batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) dengan didukung dengan sederet katalis.
Berdasarkan data Bloomberg, sekuritas tersebut meningkatkan rekomendasi untuk saham ITMG menjadi add pada Senin (28/4/2025) dengan target harga saham pada level Rp24.350.
Target tersebut memberikan potensi imbal hasil atau return potential sekitar 10,31% dari harga saham perseroan pada penutupan perdagangan kemarin yakni pada level Rp22.075
Ina Sekuritas dalam riset terbarunya menjelaskan alasan pihaknya membarui rekomendasi terhadap saham Indo Tambangraya Megah.
“Mengingat perbaikan operasional terkini dan risiko pasar yang berkelanjutan, kami meningkatkan prospek kami menjadi ADD dan menetapkan target harga sebesar Rp24.350 untuk ITMG,” demikian penjelasan Arief Machrus, analis Ina Sekuritas, dalam riset yang dirilis Senin (28/4/2025).
Dia turut memerinci sederet katalis yang menyertai ITMG ke depan. Salah satunya kans dari pulihnya permintaan batu bara berkalori (CV) tinggi dari pasar ekspor utama seperti Jepang dan Korea di tengah cuaca yang lebih panas.
Baca Juga
“Produksi yang lebih tinggi dari tambang GPK dan TIS yang baru, keduanya memproduksi batubara CV tinggi, dan manajemen biaya yang lebih baik, dengan biaya penambangan unit yang diharapkan menurun mulai kuartal kedua, juga akan mendukung kinerja.”
Arief menjelaskan, pihaknya optimistis ITMG akan tetap kokoh secara finansial dan sanggup mempertahankan posisi kas bersih yang sehat hingga 2025–2026.
Meskipun telah merevisi ekspektasi laba dan memangkas harga jual rata-rata (average selling price/ASP), sebutnya, ITMG dapat mempertahankan target volume penjualan tahunan sebesar 23–25 juta ton.
“Perusahaan terus berfokus pada manajemen belanja modal yang disiplin, mendukung pertumbuhan jangka panjang sambil menjaga neracanya,” ungkapnya.
Di samping itu, Arief menambahkan katalis lain dari ITMG adalah pembayaran dividen yang juga tetap menarik dengan dividen interim mencerminkan rasio pembayaran sebesar 39%.
Berdasarkan data Bloomberg, Senin (28/4/2025), saham ITMG masih masuk dalam daftar emiten energi yang menjadi penekan utama (top laggards) indeks.
ITMG mengisi posisi keenam daftar top laggards indeks dengan penyusutan sebesar 9,08% sepanjang tahun berjalan (year-to-date/YtD) ke level Rp22.075. Emiten batu bara ini berkontribusi sebesar 8,25% terhadap penurunan indeks.
Menilik konsensus sekuritas di Bloomberg, mayoritas atau sebanyak 15 dari 28 sekuritas yang mengulas saham ITMG merekomendasikan hold. Sebanyak 12 sekuritas masih memberikan rating buy dan satu lainnya menyematkan rekomendasi sell.
Target harga saham perseroan berdasarkan konsensus tersebut berada pada level Rp26.839 atau menyiratkan return potential sebesar 21,6%.