Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih United Tractors (UNTR) Turun 30% pada Kuartal I/2025

United Tractors (UNTR) mencetak laba bersih sebesar Rp3,2 triliun sepanjang kuartal I/2025.
Alat berat Komatsu yang dipasarkan PT United Tractors Tbk. (UNTR) di area pertambangan./Bisnis
Alat berat Komatsu yang dipasarkan PT United Tractors Tbk. (UNTR) di area pertambangan./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — PT United Tractors Tbk. (UNTR) membukukan laba bersih senilai Rp3,2 triliun pada kuartal I/2025. 

Realisasi tersebut menyusut sekitar 30% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu (year-on-year/YoY).

Berdasarkan laporan keuangannya, UNTR membukukan pendapatan bersih sebesar Rp34,3 triliun atau naik 6% YoY. Pada kuartal I/2024, pendapatan bersih perseroan mencapai Rp32,4 triliun. 

Pendapatan perseroan pada triwulan perdana tahun ini berasal dari segmen kontraktor penambangan sebesar Rp12,6 triliun, kemudian sebesar Rp10,9 triliun dari segmen mesin konstruksi, sebesar Rp7 triliun dari segmen pertambangan batu bara termal dan metalurgi, dan sebesar Rp2,9 triliun dari segmen pertambangan emas dan mineral lainnya. 

Sementara itu, beban pokok pendapatan UNTR meningkat menjadi Rp27,18 triliun. Beban pokok pendapatan ini naik 12,23% YoY.

Alhasil, laba bruto UNTR turun 13,61% menjadi Rp7,07 triliun pada kuartal I/2025, dari sebelumnya sebesar Rp8,1 triliun. Pada saat yang sama, laba bersih UNTR tercatat sebesar Rp3,2 triliun atau turun 30% dari periode yang sama 2024, yakni sebesar Rp4,54 triliun. 

Manajemen UNTR menjelaskan penurunan laba bersih ini disebabkan oleh penurunan kontribusi kinerja dari segmen pertambangan batu bara termal dan metalurgi akibat penjualan dan harga batu bara yang lebih rendah. 

Selain itu, penurunan laba bersih juga disebabkan oleh segmen kontraktor pertambangan yang terkendala curah hujan tinggi, yang sebagian diimbangi oleh peningkatan kontribusi dari segmen pertambangan emas dan mineral lainnya, serta mesin konstruksi.

Penurunan laba bersih juga diakibatkan oleh rugi bersih dari entitas asosiasi terkait dengan penurunan nilai dua proyek RKEF lama milik Nickel Industries (NIC).

Sampai akhir kuartal I/2025, UNTR mencatatkan jumlah aset sebesar Rp181,2 triliun. Jumlah aset ini naik dari tahun penuh 2024 yang sebesar Rp169,4 triliun. 

Jumlah liabilitas UNTR juga naik menjadi Rp78,4 triliun pada tiga bulan pertama 2025, dari sebelumnya sebesar Rp71,3 triliun pada tahun 2024. 

Sementara itu, total ekuitas UNTR juga naik dari sebelumnya Rp98,17 triliun pada tahun 2024, menjadi Rp102,8 triliun pada akhir Maret 2025.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper