Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arah Saham GOTO Jelang Rilis Lapkeu Kuartal I/2025 Hari Ini (29/4)

Berdasarkan konsensus analis Bloomberg, sebanyak 24 analis merekomendasikan beli dan 7 analis menyarankan hold untuk saham GOTO.
Annisa Kurniasari Saumi, Ana Noviani
Selasa, 29 April 2025 | 08:24
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) melaju di teritori hijau sepanjang tahun berjalan 2025. Rilis laporan keuangan kuartal I/2025 pada hari ini, Selasa (29/4/2025), akan menjadi sentimen yang mempengaruhi gerak saham GOTO dalam jangka pendek. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham GOTO ditutup turun 2 poin atau 2,38% ke posisi Rp82 per saham pada Senin (28/4/2025). Meski demikian, GOTO menguat 17,14% year-to-date dari posisi Rp70 per saham pada akhir tahun lalu. 

Mayoritas analis yang mengulas saham GOTO memberikan pandangan positif terhadap prospek saham emiten sektor teknologi itu. 

Berdasarkan konsensus analis Bloomberg, sebanyak 24 analis merekomendasikan beli dan 7 analis menyarankan hold untuk saham GOTO. 

Terbaru, analis Macquarie Ariyanto Jahja menyematkan peringkat outperform terhadap GOTO dengan target harga Rp105. Senada, analis JP Morgan Henry Wibowo juga memberikan peringkat overweight untuk GOTO dengan target harga Rp95 per saham. 

Dua analis lainnya merekomendasikan beli terhadap saham GOTO, yaitu analis Valbury Asia Sekuritas Laurencia Hiemas dengan target harga Rp110 dan analis Ciptadana Sekuritas Gani dengan target harga yang lebih tinggi yaitu Rp150 per saham.

Sejumlah analis juga meneropong prospek kinerja keuangan GOTO pada 3 bulan pertama tahun ini. 

Berdasarkan konsensus analis Bloomberg, GOTO diperkirakan membukukan rugi bersih (net loss) Rp38,7 miliar pada kuartal I/2025. Adapun, pendapatan GOTO pada Januari—Maret 2025 diestimasi turun 3,36% year-on-year (YoY) menjadi Rp3,94 triliun. 

Analis Bloomberg Intelligence Nathan Naidu mengatakan kuatnya prospek segmen bisnis teknologi finansial (tekfin) dan jasa on-demand membuka jalan bagi GOTO menuju laba bersih. 

“Fintech diharapkan menghasilkan setidaknya 20% EBITDA setahun penuh didorong oleh margin tinggi pinjaman buy-now-pay-later kepada pembeli TikTok Shop,” ungkapnya seperti dilansir Bloomberg, Senin (28/4/2025). 

Jasa on-demand juga dinilai akan tetap menjadi kunci pendorong profit untuk ekspansi ke jasa pengiriman makanan premium dan periklanan. Di sisi lain, GOTO diestimasi mengucurkan Rp300 miliar untuk memenuhi mandat pemberian bonus hari raya.

Di sisi lain, analis Bahana Sekuritas Kevin Jonathan Panjaitan mengestimasi adjusted EBITDA GoTo Gojek Tokopedia sebesar Rp1,4 triliun—Rp1,6 triliun. Estimasi itu diperkirakan berasal dari layanan on-demand Rp1,1 triliun dan fintech Rp300 miliar. 

“Bahana tetap melihat GOTO akan membukukan rugi bersih pada 2025 senilai Rp3,9 triliun, terutama karena penurunan hasil investasi dari kerugian Tokopedia.” 

Saham GOTO mendapat rekomendasi beli dengan target harga Rp93 per saham. Di sisi lain, analis Sucor Sekuritas Paulus Jimmy memberikan peringkat hold untuk saham GOTO dengan target harga Rp71 per saham. 

Menurut Paulus, panduan GOTO pada 2025 cenderung konservatif mengingat tekanan ekonomi pada tahun ini. 

“Panduan kemungkinan telah mengimplikasikan melambatnya pertumbuhan profitabilitas dengan asumsi kenaikan fee income dari Tokopedia dan TikTok Shop.”

Berdasarkan catatan Bisnis, GoTo Gojek Tokopedia menargetkan EBITDA yang disesuaikan atau adjusted EBITDA perseroan dapat mencapai hingga Rp1,6 triliun pada 2025.

Dalam keterangan resminya, Manajemen GOTO menyampaikan telah berada di jalur yang tepat untuk terus bertumbuh dan mencapai profitabilitas, dengan memanfaatkan nilai ekosistemnya yang terhubung secara unik.

"Dengan menyesuaikan produk untuk berbagai demografi dan preferensi pengguna serta menggunakan platformnya untuk menyediakan layanan yang lebih terarah bagi basis penggunanya, GOTO menargetkan untuk menjangkau lebih banyak orang di seluruh Indonesia dengan lebih efisien," tulis Manajemen GOTO, Rabu (12/3/2025).

Manajemen memperkirakan EBITDA Grup yang disesuaikan pada 2025 akan berada di kisaran Rp1,4 triliun hingga Rp1,6 triliun.

Perkiraan ini didasarkan pada kondisi pasar saat ini dan mencerminkan estimasi awal GOTO, yang semuanya bergantung pada berbagai ketidakpastian dan risiko.

Hal tersebut termasuk meningkatnya persaingan pasar, yang diperkirakan akan terus berlanjut dalam beberapa kuartal mendatang, serta inflasi biaya, kondisi perekonomian makro, dan variabel lainnya.

Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) sekaligus Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) Patrick Walujo menegaskan GOTO terus fokus pada ekspansi bisnis perseroan. Menurutnya, pasar Indonesia masih memiliki banyak potensi.

Patrick juga menyebut GOTO berupaya untuk terus memperkuat kepemimpinan pasar mereka di Indonesia, mengembangkan bisnis fintech mereka agar menjadi solusi keuangan paling populer di Indonesia, serta meningkatkan profitabilitas GOTO.

"Ini adalah pekerjaan yang besar, tetapi kami yakin dengan kemampuan kami untuk mewujudkannya, dan kami akan terus fokus pada hal tersebut," ujar Patrick.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper