Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Selasa 29 April 2025

IHSG diproyeksi menguat terbatas menguji level 6.747-6.784 pada perdagangan hari ini, Selasa (29/4/2025). Sejumlah saham turut direkomendasikan analis.
Karyawan beraktivitas di depan layar monitor yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (09/04/2025)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di depan layar monitor yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (09/04/2025)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat terbatas menguji level 6.747-6.784 pada perdagangan hari ini, Selasa (29/4/2025). Sejumlah saham turut direkomendasikan analis.

Tim analis MNC Sekuritas mengatakan IHSG ditutup menguat 0,66% ke level 6.722 pada perdagangan kemarin, Senin (28/4/2025), yang masih disertai dengan munculnya volume pembelian. Tim MNC memperkirakan, posisi IHSG saat ini sudah berada di akhir wave [a] dari wave B.

"Sehingga penguatan IHSG akan relatif terbatas untuk menguji 6.747-6.784 , papar Tim Riset MNC Sekuritas, Selasa (29/4/2025).

Kendati begitu, Tim Riset MNC memperkirakan IHSG akan rawan terkoreksi terlebih dahulu ke rentang 6.333-6.571.

Adapun, pada perdagangan hari ini, MNC sekuritas menyebut level support IHSG akan berada di kisaran 6.585, 6.373, sedangkan level resistansi berada pada rentang 6.769, 6.877.

Saham-saham yang menjadi rekomendasi MNC Sekuritas pada perdagangan hari ini adalah BBNI, LSIP, MDKA dan PTBA.

IHSG
IHSG

Sementara itu, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG berpeluang menguat pada perdagangan pekan ini.

Dia menuturkan bahwa secara teknikal, IHSG masih tertahan di area pivot 6.700. Kendati demikian, indikator Stochastic RSI menunjukkan pergerakan mendatar di area overbought, mengindikasikan bahwa ruang untuk penguatan masih terbuka.

“Kami memperkirakan IHSG masih dapat menguji 6.700 pekan ini,” ujarnya dalam publikasi riset harian dikutip pada Minggu (27/4/2025).

Dari sisi domestik, Valdy menuturkan pelaku pasar akan mencermati rilis data inflasi Indonesia yang dijadwalkan pada akhir pekan depan, tepatnya 2 Mei 2025.

Konsensus pasar memperkirakan inflasi April meningkat menjadi 1,2% secara tahunan (year on year/YoY), meningkat dari level 1,03% pada Maret 2025.

“Sementara, inflasi inti diperkirakan meningkat lebih terbatas menjadi 2,5% di April. Peningkatan ini seiring dengan periode Idul Fitri pada awal April,” kata Valdy.

Sementara itu, dari eksternal, investor global akan memusatkan perhatian pada rilis data ekonomi Amerika Serikat, yakni Advance GDP Growth Rate untuk kuartal I/2025 dan indeks harga Personal Consumption Expenditures (PCE) untuk Maret.

Kedua data tersebut dijadwalkan dirilis pada Rabu (30/4). Proyeksi sementara menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS berpotensi melambat signifikan ke 0,4% secara kuartalan (quarter on quarter/QoQ) dari 2,4 persen pada kuartal sebelumnya.

Perlambatan tersebut sebagian disebabkan oleh dampak fluktuatif dari kebijakan tarif yang kembali diketatkan di bawah pemerintahan Presiden AS Donald Trump.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper