Bisnis.com, JAKARTA — Langkah perdana investasi Danantara bersama Qatar Investment Authority (QIA) dalam mengelola dana senilai US$4 miliar diperkirakan mampu menjadi katalis positif bagi saham-saham BUMN.
Pemerintah Indonesia dan Qatar sebelumnya telah menyepakati kemitraan strategis dalam pengelolaan dana investasi senilai US$4 miliar. Masing-masing negara akan berkontribusi US$2 miliar untuk mengembangkan sejumlah sektor di Indonesia.
Equity Research Analyst Panin Sekuritas Felix Darmawan mengatakan gebrakan baru Danantara dalam pengelolaan investasi berpotensi menyengat saham BUMN.
“Potensinya ada. Danantara bisa jadi narasi baru yang menyegarkan buat saham-saham pelat merah, apalagi kalau kinerja BUMN jadi makin efisien dan akses pendanaan makin luas,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (17/4/2025).
Meski demikian, pasar tetap membutuhkan bukti konkret. Untuk itu, Felix menyatakan dampak positif bisa dirasakan dalam jangka pendek, tetapi untuk jangka panjang, investor tetap diminta mencermati performa fundamental emiten.
Selain itu, ada beberapa hal yang perlu dicermati jelang gebrakan baru Danantara, antara lain tata kelola yang transparan, keselarasan visi dengan mitra seperti QIA, risiko politik dalam negeri, dan dinamika pasar global.
Baca Juga
“Jangan sampai semangat awalnya kencang, tapi eksekusinya meleset,” ujar Felix.
Dihubungi terpisah, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta memandang bahwa investasi Danantara dan QIA akan dicermati pelaku pasar karena kerja sama itu berpotensi menjadi salah satu katalis positif. Hal tersebut mengingat banyaknya saham BUMN yang kini berada dalam kondisi undervalued.
“Secara teknikal, kondisi ini juga berpotensi masuk ke fase akumulasi dan fase penguatan. Dan dari sisi fundamental, banyak emiten masih menunjukkan kinerja yang solid,” ujar Nafan saat dihubungi Bisnis, Rabu (16/4/2025).
Dia menyatakan bahwa fokus utama dari kerja sama ini adalah menciptakan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan, sekaligus memperkuat posisi Danantara sebagai cikal bakal perusahaan investasi global asal Indonesia.
Di samping itu, Nafan menilai langkah ini turut memperlihatkan komitmen Danantara untuk berkontribusi tidak hanya pada penguatan fundamental ekonomi nasional, tetapi juga terhadap dinamika pasar keuangan Indonesia.
“Kerja sama ini merupakan win-win solution, menunjukkan bahwa Qatar melihat prospek perekonomian Indonesia sebagai sesuatu yang masih sangat positif. Mereka masih yakin terhadap fondasi makro ekonomi domestik kita,” ucap Nafan.
Untuk saham pelat merah, Nafan menyematkan rekomendasi akumulasi beli untuk saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) dengan target harga Rp274 per saham.
Rekomendasi serupa juga diberikan kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dengan target Rp6.125, target PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) di level Rp3.880, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) sebesar Rp2.350 per saham.