Bisnis.com, JAKARTA – PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menyampaikan laporan keuangannya untuk tahun 2024. BUMI mencetak laba bersih US$67,4 juta atau setara Rp1,09 triliun (kurs Jisdor Rp16.157 per dolar AS 31 Desember 2024) sepanjang tahun 2024.
Berdasarkan laporan keuangannya, BUMI mencatatkan pendapatan sebesar US$1,35 miliar pada 2024. Pendapatan ini turun 19,06% dari tahun 2023 yang sebesar US$1,67 miliar.
Pendapatan ini diperoleh dari pelanggan seperti Rwood Resources DMCC sebesar US$522,08 juta, PT PLN (Persero) senilai US$233,1 juta, GN Power Mariveles sebesar US$94,4 juta, dan Ganghe International Trading sebesar US$86,7 juta.
Sementara itu, beban pokok pendapatan BUMI tercatat turun 22,83% menjadi US$1,19 miliar. Sebelumnya pada 2023 beban pokok pendapatan BUMI adalah senilai US$1,54 miliar.
Turunnya beban pokok pendapatan ini turut membuat laba bruto BUMI melonjak menjadi US$169,2 juta pada 2024, dari US$137,2 juta pada 2023. Laba bruto ini naik 23,3% secara tahunan atau year on year.
Adapun laba bersih BUMI juga meroket menjadi US$67,4 juta atau setara Rp1,09 triliun, dari tahun 2023 yang sebesar US$10,9 juta. Laba bersih ini naik 517,75% secara year on year.
Baca Juga
Di sisi lain, BUMI membukukan jumlah aset sebesar US$4,16 miliar, turun dari 2023 yang sebesar US$4,2 miliar.
Sementara itu, total liabilitas BUMI turun menjadi US$1,29 miliar pada 2024, dari tahun 2023 yang sebesar US$1,42 miliar.
Adapun total ekuitas BUMI tercatat naik menjadi US$2,86 miliar, dari sebelumnya sebesar US$2,77 miliar pada 2023.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.