Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Stabil pada Awal Pekan saat Pasar Cermati Perkembangan Tarif Trump

Harga minyak mentah hari ini stabil saat pasar fokus pada gelombang lanjutan pengenaan tarif oleh Trump pada 2 April 2025.
Pompa angguk atau pump unit dan drilling rigs beroperasi di kilang minyak dekat Laut Kaspia, Baku, Azerbaijan pada Kamis (14/11/2024). / Bloomberg-Andrey Rudakov
Pompa angguk atau pump unit dan drilling rigs beroperasi di kilang minyak dekat Laut Kaspia, Baku, Azerbaijan pada Kamis (14/11/2024). / Bloomberg-Andrey Rudakov

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak mentah stabil pada perdagangan awal pekan ini saat pasar mencermati dampak dari perluasan pengenaan tarif Presiden AS Donald Trump dan peningkatan suplai OPEC+.

Dilansir Bloomberg pada Senin (24/3/2025), harga minyak Brent diperdagangkan pada level di atas US$72 per barel setelah naik 2,2% minggu lalu, sedangkan minyak West Texas Intermediate (WTI) mendekati level US$68 per barel.

Saat ini pasar sedang fokus pada gelombang lanjutan pengenaan tarif oleh Trump pada 2 April 2025. Diperkirakan tarif tersebut akan lebih terarah dibandingkan dengan sederet pungutan yang sering disampaikan Presiden AS tersebut sebelumnya.

Pasar global dilanda ketidakpastian dan volatilitas karena Trump memulai perang dagang di berbagai bidang, dengan pungutan AS yang dibalas oleh negara-negara lain termasuk China.

Tarif baru akan bertepatan dengan lebih banyak pasokan dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang berencana untuk mulai menghidupkan kembali produksi yang terhenti bulan depan.

Sementara itu, bursa saham di kawasan Asia bersiap menghadapi minggu yang menantang seiring dengan para investor yang fokus pada risiko geopolitik saat tarif Presiden AS Donald Trump meluncur kembali.

Pada Senin (24/3/2025), pasar modal di Australia, Jepang, dan China melemah saat dibuka, sedangkan terdapat sinyal penguatan di Hong Kong.

Harga berjangka AS naik pada perdagangan awal di Asia, setelah saham ditutup sedikit lebih tinggi pada hari Jumat di tengah berakhirnya opsi utama. Dolar stabil terhadap mata uang utama lainnya pada hari Senin.

Kewaspadaan pasar dimulai ketika para investor menavigasi segala hal, mulai dari peningkatan pergolakan politik di Turki hingga tanda-tanda bahwa putaran tarif AS berikutnya yang jatuh tempo pada 2 April siap untuk lebih terarah daripada sebelumnya, kata pejabat yang mengetahui masalah tersebut.

"Saat langit mulai memerah dan gelap, dan tekanan atmosfer meningkat di pasar modal, pelaku pasar mempertanyakan apakah sudah waktunya untuk bersiap menghadapi badai ketidakpastian," kata Chris Weston, kepala penelitian di Pepperstone Group di Melbourne.

Dia menambahkan, banyak investor yang akan melihat risiko bahwa ketidakpastian yang diketahui ini pada akhirnya dapat terbukti mengguncang pasar.

Indeks S&P 500 ditutup menguat 0,1% pada perdagangan Jumat (21/3/2025) saat lebih dari US$21 miliar saham berpindah tangan di bursa AS. Imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun naik tipis, sedangkan dolar menguat untuk hari ketiga di tengah kecemasan atas kebijakan perdagangan AS.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper