Bisnis.com, JAKARTA — Para pakar menyoroti makin tingginya porsi kepemilikan surat berharga negara (SBN) oleh Bank Indonesia seiring dengan kekhawatiran risiko terganggunya independensi bank sentral.
Berita tersebut menjadi salah satu artikel pilihan Bisnis Indonesia Premium. Berikut adalah rangkumannya untuk edisi Jumat (21/3/2024).
1. Blackrock Diam-diam Tambah Saham AKRA, Proyeksi 2025 Moncer?
Berbeda dengan investor kakap lainnya yang memilih mengurangi koleksinya, Blackrock justru menambah saham AKRA. Selama 3 bulan pertama 2025, Blackrock secara berkala mengakumulasi saham PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA)
Selengkapnya baca di sini.
2. Gemuknya Porsi Kepemilikan SBN Bank Indonesia Kembali Disorot, Independensi Jadi Pertanyaan
Bank sentral terpantau terus memperbesar porsi kepemilikan SBN, terutama sejak krisis Covid-19 pada 2021. Bank Indonesia melaporkan bahwa sepanjang tahun ini hingga 18 Maret 2025, total SBN yang telah bank sentral beli senilai Rp70,7 triliun.
Belum rampung kuartal I/2025, BI artinya telah membeli 47,13% surat utang pemerintah dari rencana awal pembelian sepanjang tahun ini yang senilai Rp150 triliun. Angka itu jauh lebih tinggi dari 5 tahun lalu yang hanya di kisaran 6,5%.
Baca di sini selengkapnya.
3. The Fed Tahan Suku Bunga, Momentum Akumulasi Keuntungan Bitcoin Cs?
Pasar aset berisiko seperti kripto menguat pasca kebijakan The Fed yang mempertahankan suku bunga pada level 4,25%-4,50%. Penguatan kripto juga diiringi kuatnya pasar saham Amerika Serikat (AS).
Aset kripto berkapitalisasi jumbo, Bitcoin berhasil menembus level US$83.000, dan sempat diperdagangkan pada level US$87.000. Ethereum kembali ke level US$2.000 setelah dua pekan berfluktuasi pada area US$1.800- US$1.900.
Baca selengkapnya di sini.
4. Masih Ada yang Borong UNVR Jelang Lebaran
Di tengah ramainya aksi lepas saham emiten konsumer PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) sepanjang tahun berjalan 2025, sejumlah nama masih getol mengakumulasi jelang momentum Lebaran.
Menurut data Bloomberg, Jumat (21/3/2025), sejumlah nama di jajaran pemodal teratas UNVR melakukan aksi akumulasi dalam sepekan terakhir.
Simak selengkapnya di sini.
5. Investor Kakap yang Ikut dan Melawan Arus Direktur BSI Memborong Saham BRIS
Anggota direksi PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) Harry Gusti Utama melaporkan telah membeli saham Perseroan. Investor kakap ada yang ikut dan melawan arus aksi tersebut.
Harry yang menjabat sebagai Direktur Retail Banking BSI baru pertama kali memborong saham BRIS. Dia adalah anggota anyar dalam jajaran direksi BSI berdasarkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 8 Oktober 2024.
Baca selengkapnya di sini.