Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) amblas 6,12% ke level 6.076,08 pada perdagangan sesi I, Selasa (18/3/2025).
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memproyeksikan IHSG menguat dalam jangka pendek setelah melemah cukup dalam pada hari ini.
"Kami perkirakan, selanjutnya IHSG akan menguat dalam jangka pendek terlebih dahulu untuk uji rentang 6.192-6.247," katanya saat dihubungi, Selasa (18/3/2025).
Dia mengatakan bahwa koreksi IHSG pada hari ini dibebani oleh emiten-emiten perbankan, bigcaps dan konglomerasi yang terkoreksi secara agresif.
Berdasarkan data IDX, saham-saham perbankan mengalami pelemahan cukup dalam di antaranya, saham PT Bank Mandiri Indonesia (Persero) Tbk. (BMRI) melemah 6,62%, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) melemah 6,27%, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) melemah 5,54%.
Selain itu, saham-saham dengan market cap besar juga terjun bebas, di antaranya saham PT Chandra Asri Pasific Tbk. (TPIA) melemah 19,92% dan PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) melemah 16,33%, dan saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) melemah 15,23%.
Baca Juga
Menurut Herditya, investor saat ini cenderung "wait and see" terhadap rilis data suku bunga acuan dari Bank Indonesia (BI) maupun The Fed.
"Investor juga mencermati dari sisi geopolitik Timur Tengah dan juga isu reshuffle kabinet sehingga menimbulkan aksi sell off," ujarnya menambahkan.
Sementara itu, Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik juga telah mengimbau kepada investor agar cermat melihat kondisi fundamental dan selalu rasional dalam mengambil keputusan dalam berinvestasi.
"Kami melihat bahwa saat ini, rasio P/E saham-saham di BEI sudah rendah, yaitu pada angka 10, terendah di antara negara Asean lain," ujarnya, Selasa (18/3/2025).
Seperti diketahui, IHSG amblas 6,12% ke level 6.076,08 pada perdagangan sesi I, Selasa (18/3/2025). Tercatat terdapat 650 saham melemah, sebanyak 73 saham menguat dan sebanyak 234 saham stagnan atau tidak berubah.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.