Bisnis.com, JAKARTA – Indeks sektoral teknologi atau IDX Techno menjadi sektor berkinerja paling jeblok saat indeks harga saham gabungan (IHSG) ambrol 5% hingga menyebabkan trading halt. Sejumlah saham di IDX Techno seperti PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) memang tumbang hari ini.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan sesi pertama hari ini, Selasa (18/3/2025), IHSG ambrol 395,87 poin atau 6,12% ke level 6.076,08. Di level itu, IHSG sudah anjlok lebih dari 14,18% dari level penutupan pada akhir 2024 di posisi 7.079,9.
Seiring dengan jebloknya IHSG lebih dari 6%, BEI melakukan penghentian perdagangan bursa sementara atau trading halt. Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad menyampaikan telah terjadi pembekuan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan di Bursa pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS).
Trading halt itu dipicu penurunan IHSG mencapai 5%. Langkah BEI untuk melakukan trading halt sesuai dengan Surat Keputusan Direksi BEI Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020 perihal Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat.
"Perdagangan akan dilanjutkan pukul 11:49:31 waktu JATS tanpa ada perubahan jadwal perdagangan," tulisnya dalam keterangan resmi pada hari ini, Selasa (18/3/2025).
Adapun, di tengah ambrolnya pasar saham Indonesia, semua indeks sektoral pun kompak di zona merah. Sementara, sektor yang paling berkinerja jeblok adalah sektor teknologi atau IDX Techno.
Baca Juga
Tercatat, IDX Techno jeblok 12,46% pada perdagangan sesi pertama hari ini. Sektor lainnya, indeks sektor basic materials atau IDX Basic melorot 9,78% dan indeks sektor energi atau IDX Energy melorot 6,24%.
Lalu, indeks sektor konsumer siklikal atau IDX Cyclic turun 5,24%, serta indeks sektor properti atau IDX Property turun 5,3%.
Di IDX Techno, terdapat sejumlah saham yang memang berkinerja jeblok pada perdagangan sesi pertama hari ini. Saham DCII misalnya ambrol 20%. Lalu, saham PT Indointernet Tbk. (EDGE) melorot 12,84%.
Saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) pun ambles 9,62% dan saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) turun 3,82%. Selain itu, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) melorot 3,8%.
Head of Research Kiwoom Sekuritas Liza Camelia Suryanata menilai terdapat sejumlah sentimen yang menyertai jebloknya IHSG. Salah satu sentimen misalnya terkait tingginya PHK massal mendekati hari raya lebaran.
Kemudian, penetapan credit rating oleh Fitch, S&P, dan Moody's setelah downgrade Morgan Stanley serta Goldman Sachs.
Lalu, keputusan RDG Bank Indonesia disusul FOMC Meeting The Fed pekan ini terkait suku bunga masing-masing. Sentimen lainnya yakni rumor mundurnya dua menteri penting di dalam Kabinet Merah Putih.
Equity Research Analyst Panin Sekuritas Felix Darmawan menilai APBN yang defisit pada awal tahun ini juga berpotensi mengganggu stabilitas fiskal, khususnya dari potensi penerbitan surat berharga negara (SBN) yang lebih masif untuk refinancing.
"Pelemahan ini juga mendorong downgrade-nya IHSG oleh analis asing, yang mendorong capital outflow," ujar Felix kepada Bisnis pada Selasa (18/3/2025).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.