Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Parkir di Zona Merah, Turun 0,26% ke Level 6.647,41

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup turun 0,26% menjadi 6.647,41 pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (13/3/2025).
Dwi Nicken Tari,Erta Darwati
Dwi Nicken Tari & Erta Darwati - Bisnis.com
Kamis, 13 Maret 2025 | 16:09
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (4/2/2025)./JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (4/2/2025)./JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan hari ini di zona merah dengan pelemahan tipis.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG mengalami penurunan 0,26% atau 17,62 poin menjadi 6.647,41 pada Kamis (13/3/2025). Di sepanjang hari perdagangan, IHSG bergerak pada rentang 6.618 - 6.707.

Sebanyak 281 saham menguat, 326 saham melemah, dan 302 saham diperdagangkan stagnan sore hari ini. 

Saham PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) terpantau menguat 10% menjadi Rp226.150. Selanjutnya saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) menguat 1,90% menjadi Rp20.100 dan saham PT Dian Swastika Sentosa Tbk. (DSSA) naik 3,66% menjadi Rp39.600.

Di sisi lain, anjloknya saham perbankan dan saham big caps lainnya menjadi penekan IHSG hari ini. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) tergerus 2,06% menjadi Rp3.810. Selanjutnya saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) turun 2,66% menjadi Rp4.750 dan saham PT Astra International Tbk. (ASII) turun 2,29% menjadi Rp4.700.

Head of Research & Chief Economist Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rully Arya Wisnubroto mengatakan bahwa IHSG masih dibayangi oleh tingginya volatilitas pasar saham sepanjang Januari-Maret 2025 karena dipengaruhi oleh sentimen global dan sepinya sentimen positif dari dalam negeri. Indeks komposit diproyeksi terus bergerak di rentang 6.300-6.700 hingga akhir bulan ini.

"Tetapi sampai akhir Juni nanti IHSG mungkin masih bisa di kisaran 6.500 sampai 7.000," katanya dalam Media Day Mirae Asset Sekuritas di Jakarta, Rabu (12/3/2025).

Dia menjelaskan salah satu sentimen yang bisa mendorong IHSG bergerak menguat mendekati level 6.700-6.800 adalah apabila Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga pada Maret ini.

Rully menjabarkan IHSG menguat ketika BI memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi ke level 5,75% pada Januari 2025. Selain akan mendorong IHSG menguat, dia menilai pelonggaran moneter juga bisa mendorong arus modal asing masuk kembali ke pasar saham Indonesia.

Menurut Mirae Asset Sekuritas, saat ini ruang penurunan suku bunga acuan terbuka karena didukung oleh kondisi fundamental, seperti posisi cadangan devisa dan inflasi yang terkendali.

Menurutnya, pemangkasan suku bunga jarang terjadi pada kuartal II/2025 karena bertepatan dengan musim repatriasi dividen di mana kebutuhan dolar AS meningkat di tengah musim dividen. 

Dengan adanya repatriasi dividen itu, dia juga menilai jendela pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia baru kembali terbuka pada kuartal III.

Selain pelonggaran moneter, Mirae Asset Sekuritas juga menyoroti soal kebijakan lain yang sudah dikeluarkan pemerintah dan masih mendukung kondisi makroekonomi dalam negeri.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper