Bisnis.com, JAKARTA — PT Panin Sekuritas menambah kepemilikan sahamnya pada PT Elnusa Tbk. (ELSA).
Panin memborong 3,48 juta saham selama perdagangan 6 Maret 2025. Setelah transaksi itu, kepemilikan Panin di ELSA menjadi 503,21 juta atau ekuivalen dengan 6,89%.
Sebelum transaksi, kepemilikan saham Panin di ELSA sebanyak 499,73 juta lembar atau ekuivalen dengan 6,85%.
Harga saham ELSA saat itu berada di rentang Rp392 per saham. Pada perdagangan, Jumat (7/3/2025), harga saham ELSA menguat 0,51% ke level Rp394 per saham.
Kendati demikian, harga saham ELSA telah terkoreksi 8,80% atau susut 38 poin sejak awal tahun. Selama periode itu, saham ELSA sempat menyentuh level Rp458 per saham.
Direktur Utama Elnusa Bachtiar Soeria Atmadja menargetkan pertumbuhan laba bersih perseroan mencapai 15% pada tahun ini. Proyeksi itu ditopang dengan asumsi pertumbuhan pendapatan yang ikut terkerek di level 5% secara tahunan.
Baca Juga
“Perseroan membidik pertumbuhan pendapatan usaha di kisaran 5%, serta pertumbuhan laba bersih di kisaran 15% dari target tahun sebelumnya,” kata Bachtiar kepada Bisnis, Kamis (23/1/2025).
ELSA belakangan berhasil mengamankan kontrak jangka panjang di Blok Rokan dengan masa durasi sekitar 5 tahun sampai dengan 8 tahun.
Kontrak itu berkaitan dengan proyek kerja ulang dan perawatan sumur migas atau work over and well wervice (WOWS). ELSA telah menganggarkan kebutuhan pengadaan rig untuk proyek itu yang bakal efektif pada Mei 2025.
Menurut hitung-hitungan awal Elnusa, kebutuhan belanja modal atau capex untuk pengadaan sekitar 11 rig baru proyek WOWS Blok Rokan ini mencapai maksimal Rp650 miliar.
Di sisi lain, Bachtiar berkeyakinan kinerja pertumbuhan pendapatan dan laba perseroan sampai akhir 2024 bisa tumbuh positif jika dibandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya.
Bachtiar menambahkan pendapatan ELSA sampai Oktober 2024 mencapai Rp10,92 triliun.
Adapun, 50% pendapatan itu berasal dari segmen distribusi & logistik. Sisanya, jasa hulu migas mengambil porsi 40% terhadap pendapatan dan 10% disumbangkan oleh jasa penunjang.
“Margin laba bersih [NPM] juga meningkat menjadi 5,7% dari sebelumnya 4,5%,” kata dia.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.