Bisnis.com, JAKARTA — Emiten afiliasi Garibaldi 'Boy' Thohir PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) mencetak penurunan pendapatan dan laba bersih sepanjang tahun 2024. ADRO mencetak laba bersih sebesar US$1,38 triliun atau setara dengan Rp22,29 triliun (kurs Jisdor 31 Desember 2024 Rp16.157 per dolar AS).
Mengutip laporan keuangan perusahaan, ADRO melaporkan penurunan pendapatan sebesar 2,66% secara tahunan pada 2024. Pendapatan ADRO berkurang dari US$2,13 miliar pada 2023 menjadi US$2,07 miliar pada 2024, atau setara dengan Rp33,58 triliun.
Peningkatan pendapatan ini terjadi di tengah peningkatan volume produksi batu bara metalurgi melalui PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) yang naik 30% menjadi 6,63 juta ton, dari sebelumnya sebesar 5,11 juta ton pada 2023.
Sementara itu, volume penjualan batu bara metalurgi ADRO naik menjadi 5,62 juta ton pada 2024, dari sebelumnya 4,46 juta ton. Penjualan ini naik 26% secara tahunan.
Di sisi lain, ADRO mencatatkan beban pokok pendapatan yang turun 4,97% menjadi US$1,2 miliar, dari sebelumnya sebesar US$1,26 miliar pada 2023.
Adapun laba bruto ADRO naik 0,73% menjadi US$873,9 juta pada 2024, dari sebelumnya sebesar US$867,6 juta pada 2023.
Baca Juga
Dengan hasil tersebut, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk ADRO turun 15,93% menjadi US$1,38 miliar atau setara Rp22,2 triliun. Laba bersih ini turun dari torehan 2023 sebesar US$1,64 miliar.
Sampai akhir 2024, ADRO mencatatkan penerimaan kas dari pelanggan sebesar US$5,77 miliar, turun dari 2023 sebesar US$6,63 miliar. Kas dan setara kas ADRO di akhir tahun 2024 berkurang menjadi US$1,4 miliar, dari sebelumnya sebesar US$3,31 miliar pada 2023.
Adapun sampai akhir 2024, ADRO mencetak total aset sebesar US$6,7 miliar, turun dari akhir 2023 yang sebesar US$10,47 miliar.
Sementara itu, total liabilitas ADRO juga turun menjadi US$1,33 miliar, dari sebelumnya sebesar US$3,06 miliar pada 2023.
Begitu juga dengan posisi total ekuitas ADRO di angka US$5,37 miliar pada akhir 2024, dari sebelumnya sebesar US$7,4 miliar. Ekuitas ADRO tercatat berkurang akibat turunnya saldo laba yang belum dicadangkan dari US$5,15 miliar pada 2023, menjadi US$3,32 miliar pada 2024.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.