Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Jumbo hingga Emiten Hermanto Tanoko Rancang Buyback, Jadi Katalis Saham?

Sejumlah emiten mulai dari bank jumbo hingga AVIA menyiapkan langkah pembelian kembali saham (buyback) di tengah kinerja harga saham yang lesu.
Warga mengakses data saham menggunakan perangkat komputer jinjing dan telepon pintar di Jakarta, Minggu (2/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga mengakses data saham menggunakan perangkat komputer jinjing dan telepon pintar di Jakarta, Minggu (2/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah emiten mulai dari bank jumbo hingga emiten milik taipan Hermanto Tanoko tengah menyiapkan langkah pembelian kembali saham (buyback) di tengah kinerja harga saham yang lesu.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), misalnya, berencana untuk buyback saham sebesar-sebesarnya Rp1,17 triliun. Sebelumnya, BMRI terlebih dahulu akan meminta persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 25 Maret 2025. 

Berdasarkan keterbukaan informasi, Manajemen BMRI menjelaskan program buyback bertujuan untuk memperkuat keyakinan terhadap nilai jangka panjang dan prospek saham yang dimiliki perseroan. 

Langkah itu juga diambil sebagai upaya untuk menjaga keharmonisan antara kondisi pasar dan fundamental perseroan, serta menjaga kepercayaan para pemangku kepentingan dalam usaha perseroan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.

Begitu juga dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yang mengalokasikan Rp1,5 triliun untuk buyback saham. Manajemen BBNI menjelaskan buyback dimaksudkan untuk membantu mengurangi tekanan jual di pasar saat indeks harga saham yang sedang berfluktuasi, sekaligus memberi indikasi kepada investor bahwa perusahaan memandang harga saham saat ini tidak mencerminkan fundamental perusahaan.

Selanjutnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menyiapkan dana Rp3 triliun untuk buyback saham.

Aksi buyback dilakukan bank-bank jumbo tersebut seiring dengan kinerja lesu sahamnya pada awal tahun ini. Harga saham BBRI, misalnya, melemah 9,31% sepanjang tahun berjalan (year to date/YtD) atau sejak perdagangan perdana 2025 hingga sesi pertama perdagangan hari ini, Senin (3/3/2025). Kemudian harga saham BMRI turun 12,81% YtD dan harga saham BBNI melemah 1,38% YtD.

Emiten lainnya pun ancang-ancang buyback saham saat kinerja harga melemah. PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA), misalnnya, mengumumkan rencana buyback saham perseroan dengan jumlah maksimal 202.000 saham. Adapun, harga saham BNGA masih di zona merah, melemah 4,34% YtD.

Emiten cat milik Hermanto Tanoko PT Avia Avian Tbk. (AVIA) juga berencana melakukan buyback dengan menyiapkan dana sebesar Rp1 triliun. Hal ini dilakukan saat kinerja saham AVIA masih di zona merah, melemah 7,5% YtD.

Associate Director Pilarmas Investindo Maximilianus Nicodemus menilai aksi buyback saham sebenarnya bisa menjadi dorongan perbaikan kinerja harga saham.

"Ini [buyback] golden momen bagi saham-saham [BBNI, BBRI, dan BMRI] yang fundamental baik di masa yang mendatang. Ini positif bagi pelaku pasar dan investor," ujar Nico kepada Bisnis pada beberapa waktu lalu.

Meski begitu, Head of Research Kiwoom Sekuritas Liza Camelia Suryanata menilai buyback saham sejatinya tidak bisa membuat harga saham lekas rebound. Sebab, logikanya buyback itu dilakukan ketika harga saham tengah jatuh cukup dalam.

Alhasil, buyback hanya memberikan dukungan saja supaya agar saham tidak begitu terpuruk.

"Dalam buyback, emiten bisa mengatakan bahwa harga saham saat ini tidak merepresentasikan fundamental perusahaan yang masih tetap oke," ujarnya kepada Bisnis pada beberapa waktu lalu.

Di sisi lain, buyback bisa digunakan sebagai strategi untuk memoles laba per saham di kala performa laba sedang tidak begitu bagus. Artinya, perusahaan mengurangi jumlah saham beredar, sehingga memberi kesan bahwa perusahaan masih bisa menjaga kinerjanya tetap stabil meskipun iklim bisnis sedang tidak baik.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper