Bisnis.com, JAKARTA — Sederet sekuritas baru saja membarui rekomendasi untuk PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) yang membukukan kinerja positif sepanjang kuartal I/2025.
Berdasarkan data Bloomberg, Rabu (30/4/2025), delapan dari sembilan analis memberikan rating optimistis yakni buy untuk emiten multifinance yang terafiliasi taipan Garibaldi ‘Boy’ Thohir dan Jerry Ng tersebut. Satu analis lainnya menyematkan rating hold.
Berdasarkan konsensus analis tersebut, target harga untuk saham BFIN berada pada level Rp1.183,75. Artinya, target tersebut mengisyaratkan potensi imbal hasil sebesar 36,06% dari harga saham BFI Finance pada jeda perdagangan hari ini yakni pada level Rp870 per saham.
Bloomberg mencatat, sebanyak empat analis membarui rating BFIN pada Senin (28/4/2025). Seluruhnya masih menyematkan rekomendasi yang sama.
Boby Kristanto, analis Mandiri Sekuritas, masih merekomendasikan buy untuk saham perseroan dengan target harga Rp1.000 per saham. Yulinda Hartanto, analis BNI Securities, juga menyematkan rating buy dengan target harga yang lebih tinggi yakni, Rp1.300.
Kemudian Handy Noverdanius, analis CGS International, memberikan rekomendasi add dengan target harga Rp1.200, sedangkan Rui Wen Lim, analis DBS Bank, memberikan rating hold dengan target harga Rp900.
Baca Juga
Sementara itu, kemarin, Selasa (29/4/2025), James Stanley Widjaja, analis Buana Capital, membarukan rating buy untuk BFI Finance dengan target harga Rp1.250 per saham.
Dalam risetnya, Buana Capital menjelaskan alasan pihaknya mempertahankan rekomendasi beli untuk saham BFIN.
“Kami mempertahankan rekomendasi kami untuk BUY dengan TP [target harga] yang berasal dari GGM sebesar 1.250, 1,8x dari P/Bk FY25E,” tulis James dalam riset Buana Capital yang dirilis Selasa (29/4/2025).
Kendati begitu, sebut James, Buana Capital memangkas proyeksi laba per saham (earning per share/EPS) sebesar 5% pada 2025 dan 5,2% pada 2026. Langkah itu diambil setelah pihaknya menaikkan asumsi biaya kredit CoC atau cost of credit (CoC) pada periode tersebut.
“Namun, hasil kuartal I/2025 sesuai dengan musim, dan kami mengantisipasi hasil yang lebih baik menjelang semester II/2025.”
Peningkatan Biaya Kredit BFIN
Buana Capital dalam laporan tersebut memang mencatat bahwa peningkatan biaya kredit menjadi salah satu ekses yang dihadapi BFI Finance saat membukukan kinerja impresif sepanjang kuartal I/2025.
Data Buana Capital menunjukkan bahwa BFI Finance membukukan laba bersih (NPAT) pada kuartal I/2025 mencapai Rp405,5 miliar atau meningkat 12,2% dari periode yang sama tahun lalu (year-on-year/YoY).
Realisasi itu didukung oleh pertumbuhan pembiayaan (booking) yang mencapai 23,6% YoY dengan kontribusi pembiayaan non-dealer (NDF) meningkat ke level tertinggi sejak kuartal III/2023.
James menjelaskan hal itu menjadi pertanda baik bagi capaian margin bunga bersih (net interest margin/NIM) BFIN dan mengimbangi pertumbuhan CoC.
“Momentum pertumbuhan booking mengimbangi biaya kredit yang lebih tinggi dari yang diharapkan,” jelasnya dalam riset Buana Capital, Selasa (29/4/2025).
Dalam catatan Buana Capital, biaya kredit BFIN pada kuartal I/2025 mencapai 4,4%. Angka CoC perseroan meningkat 70 basis poin YoY, dan melonjak 160 bps bila dibandingkan kuartal sebelumnya.
James menilai, situasi itu dihadapi BFI lantaran tantangan pasar yang berkelanjutan. Menurutnya, peningkatan tajam CoC merupakan kombinasi dari hari kerja yang lebih pendek yang memengaruhi penagihan, tekanan dalam segmen dan wilayah tertentu, dan kerugian yang lebih tinggi pada aset yang diambil alih.
“Yang terakhir meningkat 3 ppt dari kuartal sebelumnya menjadi 12%, yang berasal dari segmen pembiayaan dealer,” ungkapnya.
Meski demikian, James memperkirakan bahwa biaya kredit seharusnya turun pada semester II/2025 dengan rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF) stabil pada level 1,3%.
-----------------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.