Bisnis.com, JAKARTA — Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI akan segera meluncurkan Sukuk Tabungan (ST) seri ST014. Besaran kupon Surat berharga negara (SBN) ritel tersebut diramal akan mencapai 6,6% hingga 6,7%.
Untuk diketahui, DJPPR Kemenkeu RI akan mengeluarkan Sukuk Tabungan (ST) seri ST014 yang mulai ditawarkan pada 7 Maret 2025 hingga 9 April 2025.
Head of Fixed Income at PT Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto memproyeksikan kupon yang akan ditawarkan untuk ST014 adalah direntang 6,6%-6,7%.
"Menurut saya kuponnya 6,6% - 6,7% rangenya," katanya kepada Bisnis, Rabu (26/2/2025).
Dia mengatakan bahwa besaran kupon ST014 tidak terlalu jauh dari penawaran sebelumnya ORI027 dengan kupon 6,65% dan 6,75%.
"Sepertinya hampir sama seperti ORI, walaupun turun, karena memang secara durasi [tenor] lebih pendek, 2 tahun dan 4 tahun," ujarnya.
Baca Juga
Adapun, dia menjelaskan bahwa untuk penawaran Sukuk Tabungan (ST) biasanya akan ditawarkan dengan tenor 2 tahun dan 4 tahun, lebih rendah dari penawaran ORI027 yang menawarkan tenor 3 tahun dan 6 tahun.
Menurutnya, minat masyarakat masih akan cukup tinggi terhadap ST014, karena penawaran kuponnya atau rate-nya yang masih relatif tinggi dibandingkan 3-5 tahun terakhir.
Dia menjelaskan bahwa penentuan kupon akan dipengaruhi yield di pasar, dan pada pekan lalu yield 10 tahun terjadi penguatan sempat di posisi 6,8%. Namun saat ini memang ada penurunan.
"Nanti kalau untuk kupon, akan melihat berapa rate yang ada di pasar untuk SBN, tetapi angkanya mungkin tidak akan jauh dari situ saya rasa," tambahnya.
Adapun Ramdhan memprediksi bahwa penjualan ST014 masih akan menarik minat investor dengan penjualan bisa menembus Rp20 triliun.
"Saya proyeksi Rp20 triliun masih bisa masuk. Walaupun kemarin [0RI027] kenyataannya terjual sampai Rp37 triliun dengan upsize. Namun kalau ST ini karena non-tradable biasanya lebih sedikit," ujarnya.
Sementara itu, Chief Operating Officer Bareksa Ni Putu Kurniasari memproyeksi bahwa penawaran ST014 masih akan menarik minat investor seiring dengan penjualan sukuk tabungan yang selalu menjadi seri yang sangat diminati oleh para investor.
Apabila melihat Sukuk Tabungan (ST) yang terakhir ditawarkan yakni ST013 pada akhir 2024 berhasil mencatatkan penjualan yang menembus angka Rp20,4 triliun.
"Terutama saat ini ST014 akan ditawarkan pada saat Ramadan 2025 dan mendekati pembagian Tunjangan Hari Raya (THR)," katanya saat dihubungi Bisnis belum lama ini.
Dia melihat kupon yang akan ditawarkan ST014 akan lebih rendah dari kupon yang ditawarkan SBN ritel sebelumnya ORI027 sebesar 6,65% untuk tenor 3 tahun dan 6,75% untuk tenor 6 tahun.
"Hal tersebut dikarenakan saat ini yield benchmark sendiri sudah lebih rendah dibandingkan dengan periode penerbitan ORI027 yang waktu itu berada pada 7,1%-7,2%," ujarnya.
Senada dengan itu, Ekonom KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana mengatakan bahwa untuk momentum Ramadan dan Lebaran biasanya yang akan ditawarkan adalah Sukuk Tabungan (ST).
"Kalau untuk permintaan, saya pikir tidak begitu ada pengaruhnya, lebih kepada kuponnya sekarang," ucapnya.
Dia melihat minat investor terhadap investasi ke SBN ritel ke depan masih akan positif hingga semester I/2025, termasuk untuk Sukuk Tabungan seri ST014.
Menurutnya, prospek obligasi masih cukup baik ke depan, karena investor masih akan melihat nilai kupon yang relatif lebih kompetitif atau masih tinggi.
Seperti diketahui, pemerintah melalui Kemenkeu RI akan menawarkan SBN ritel kedua pada 2025, yakni Sukuk Tabungan (ST) seri ST014, pada 7 Maret 2025 hingga 9 April 2025 yang bertepatan dengan bulan Ramadan.
Melihat penawaran SBN ritel sebelumnya, ORI027 berhasil mencetak rekor penjualan hingga menembus Rp37,36 triliun terhitung hingga 20 Februari 2025.
Adapun ORI027 ditawarkan dengan dua tenor, yakni tenor 3 tahun ORI027T3 dengan kupon 6,65% dan tenor 6 tahun ORI027T6 dengan kupon 6,75%.