Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pergantian Pemilik Emiten Mampu Katrol Harga Saham?

Pergantian sejumlah pemilik emiten menjadi angin segar bagi investor pasar modal. Apakah mampu mengerek harga saham?
Karyawan beraktivitas di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/12/2024)./ JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/12/2024)./ JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah emiten di pasar modal tercatat berganti pemilik pada awal tahun 2025. Pergantian pemilik ini disebut menjadi angin segar bagi investor. 

Berdasarkan pantauan Bisnis, sejumlah emiten yang berganti pengendali pada awal tahun ini seperti PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) atau Surge. Walaupun pemegang saham pengendali masih sama yaitu PT Investasi Sukses Bersama (ISB), ada perubahan di ISB yang berubah pengendali dari Tinawati, kini dikendalikan oleh beberapa pihak seperti PT Arsari Sentra Data yang mengambil 45% saham induk WIFI.

Transaksi yang berlangsung pada 23 Desember 2024 itu membuat kepemilikan Hashim Djojohadikusumo di saham WIFI mencapai 22,55% secara tidak langsung lewat PT ISB.

Seiring hal itu, Tinawati selaku pengendali yang sebelumnya menggenggam 47,35% saham WIFI secara tidak langsung melalui kepemilikan 45% ISB dan 99,99% PT Sinergi Investasi Digital (SID), kini hanya memiliki 24,80% saham perseroan lewat PT SID.

Sementara itu, Arwin Rasyid, mantan Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) juga memiliki 7,50% saham WIFI secara tak langsung usai membeli 27,22% saham PT Media Wiguna Nusantara dari PT SID.

Nama Fadel Muhammad selaku politikus senior dan pengusaha juga ikut menjadi pemegang 7,50% saham WIFI secara tidak langsung. Hal ini diraih setelah dirinya turut memborong 27,22% saham PT Media Wiguna Nusantara dari PT SID.

Adapun perubahan kepemilikan saham WIFI dilakukan melalui entitas induk, sehingga tidak ada saham perseroan yang ditransaksikan.

VP Head of Marketing, Strategy, and Planning Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi mengatakan pihaknya memandang perubahan pengendali cenderung direspons positif oleh pasar. Hal tersebut seperti yang terjadi pada WIFI setelah masuknya pengusaha Hashim Djojohadikusumo sebagai investor melalui PT Arsari Sentra Data yang memberli 45% saham PT Investasi Sukses Bersama (ISB) pada Januari 2025.

"Tercatat terjadi kenaikan sebesar 497% secara year to date terhadap saham WIFI," kata Audi, Senin (24/2/2025). 

Selain itu, lanjut Audi, hal tersebut juga terjadi pada PT Remala Abadi Tbk. (DATA). Masuknya pengendali baru dari Grup Djarum melalui entitas usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) cenderung direspons positif oleh pasar dengan terjadi kenaikan harga saham sebesar 173% secara YTD. 

Audi juga menuturkan untuk emiten, perubahan pengendali dapat menjadi titik balik bisnis perusahaan menuju lebih baik. Terlebih, jika pihak pengendali baru memiliki modal dan jaringan yang lebih luas di sektornya. 

"Sehingga spekulasi pasar cenderung positif terhadap harapan dan outlook kinerja emiten ke depannya," ujar Audi.

Sementara itu, untuk pengendali sebelumnya, pergantian pengendali ini menjadi salah satu bentuk exit strategi.

Sebelumnya, PT Remala Abadi Tbk. (DATA) menyampaikan terus melakukan penggelaran jaringan dan ekspansi usaha usai Grup Djarum melalui PT Iforte Solusi Infotek mengumumkan akuisisi DATA. 

Direktur Utama Remala Abadi Richard Kartawijaya mengatakan Remala bekerja sama dengan PT Cikarang International City (Cinity) untuk menggelar jaringan FTTH (Fiber to the Home) di cluster yang dibangunnya. 

“Saat ini broadband sudah menjadi kebutuhan vital bagi masyarakat. Melihat kebutuhan ini DATA berinisiatif menjalin kerja sama dengan Cinity untuk menyediakan jaringan broadband yang memiliki kualitas prima," kata Richard.

Menurut Richard, konsumen yang membeli rumah Cinity akan diberikan harga broadband yang sangat kompetitif dan terjangkau, yaitu Rp180.000 untuk kecepatan mulai dari 100 mbps.

Richard menambahkan, jika ada pengembang lainnya atau masyarakat yang ingin bermitra dalam penyediaan layanan FTTH, DATA terbuka untuk bekerja sama dengan konsep revenue sharing yang saling menguntungkan.

“Diharapkan kerja sama dengan PT Pertiwi Sejati Estate ini, DATA bisa mencapai target pembangunan hingga 500.000 homepass. Dengan iForte yang masuk sebagai investor strategis, kami sangat optimis dapat memenuhi kebutuhan PT Pertiwi Sejati Estate dan pengembang besar lainnya yang ingin memberikan layanan lebih bagi konsumen yang ingin membeli propertinya," ucapnya. 

Richard menuturkan Remala dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan jaringan backbone yang selama ini sudah dimiliki oleh anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) tersebut. Selain itu, dengan menjadi investor strategis di DATA, selama ini pangsa pasar yang belum tergarap maksimal oleh iForte dapat diolah secara maksimal oleh Remala.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper