Bisnis.com, JAKARTA – PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) meraih pengerjaan proyek Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Akhmad Berahim Tana Tidung, Kalimantan Utara, dengan nilai kontrak sebesar Rp164,75 miliar.
Direktur Operasi I Waskita Karya Ari Asmoko menuturkan bahwa setelah peletakan batu pertama atau groundbreaking, proyek akan diselesaikan selama 300 hari.
Dia menjelaskan bahwa meski sudah lama beroperasi, RSUD Akhmad Berahim memiliki keterbatasan kapasitas dan fasilitas sehingga memerlukan penambahan gedung baru. Nantinya, Waskita akan membangun gedung baru di atas lahan seluas 6,1 hektare yang berlokasi tepat berada di sebelah gedung lama.
“Gedung itu akan dilengkapi dengan fasilitas modern dan siap memberikan layanan kesehatan yang komprehensif,” ujarnya dalam siaran pers, Minggu (23/5/2025)
Ari menuturkan gedung baru tersebut akan memiliki tiga lantai dengan 69 tempat tidur. Sebanyak 48 tempat tidur merupakan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS), 3 VIP, 6 Intensive Care Unit (ICU), 2 Pediatric ICU (PICU), 2 High Care Unit (HCU), 4 Intensive Cardiovascular Care Unit (ICVCU), serta 4 tempat tidur intermediate.
RS Akhmad Berahim, lanjutnya, akan dilengkapi dua ruang bedah dengan fasilitas penunjang Central Sterile Supply Department (CSSD), laboratorium, ruang cath lab, serta laboratorium sitotoksik. Untuk memudahkan akses pasien dan tenaga medis, Waskita akan membangun lobi baru dan selasar penghubung antarbangunan.
“Kami turut menerapkan konsep green hospital, sehingga area sekitar rumah sakit akan dibuat hijau. Diharapkan, langkah ini bisa menciptakan udara yang lebih sehat dan bersih, sehingga bisa mendukung kesembuhan para pasien,” kata Ari.
Untuk diketahui, WSKT membukukan nilai kontrak baru Rp9,6 triliun sepanjang 2024. Perolehan ini turun dibandingkan realisasi 2023 yang meraih Rp16,9 triliun.
Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, mengatakan bahwa nilai kontrak baru tersebut diperoleh di tengah penyehatan keuangan perusahaan dan terbatasnya aktivitas tender sepanjang tahun lalu.
Untuk 2025, emiten BUMN Karya tersebut menargetkan pertumbuhan nilai kontrak baru pada masing-masing segmen, baik konektivitas maupun sumber daya air.
“Waskita optimistis bahwa pertumbuhan nilai kontrak baru dapat terjadi dengan tetap berkontribusi pada program-program strategis pemerintah,” ucap Ermy.
Selain itu, lanjutnya, Waskita akan menjajaki pasar di proyek-proyek BUMN/BUMN dan proyek swasta guna mencapai target nilai kontrak baru pada 2025. Namun, Ermy belum dapat memerinci target pertumbuhan yang dibidik WSKT.