Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lampaui Target Kemenkeu, Penjualan ORI027 Tembus Rp25,85 Triliun

DJPPR Kemenkeu RI menyatakan penjualan ORI027 telah menembus Rp25,85 triliun, atau telah melewati target yang ditetapkan yakni Rp25 triliun.
Warga mencari informasi terkait Obligasi Negara Ritel (ORI) di laman Kementerian Keuangan. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga mencari informasi terkait Obligasi Negara Ritel (ORI) di laman Kementerian Keuangan. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Direktorat Jenderal Pembiayaan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI menyatakan bahwa penjualan ORI027 telah menembus Rp25,85 triliun.

Direktur Surat Utang Negara (SUN) Kemenkeu RI Deni Ridwan mengungkap bahwa penjualan ORI027 telah mencapai Rp25,85 triliun, terhitung hingga pukul 23.59 WIB, Senin (17/2/2025). Jumlah itu sudah melampaui target awal sebesar Rp25 triliun.

"Penjualan ORI027 tersebut terdiri dari ORI027T3 sebesar Rp22,99 triliun dengan 59.778 investor, dan ORI027T6 sebesar Rp2,85 triliun dengan 11.188 investor," katanya kepada Bisnis, Selasa (18/2/2025).

Dia mengatakan bahwa akan terus memantau perkembangan penjualan ORI027, dengan mempertimbangkan kesempatan re-investing para investor ORI021 yang jatuh tempo pada 15 Februari 2025.

Selain itu, dia mengatakan akan terus melakukan pendalaman pasar domestik Surat Berharga Negara (SBN) dan kebutuhan pembiayaan APBN apabila diperlukan untuk menambah kuota penerbitan ORI027, termasuk fleksibilitas kuota untuk ORI027T3 dengan tenor 3 tahun dan ORI027T6 untuk tenor 6 tahun.

Penjualan ORI027 tersebut sesuai dengan perkiraan para analis. Kepala Divisi Riset Pefindo, Suhindarto sebelumnya mengatakan bahwa ORI027 memberikan daya tarik tersendiri bagi investor dengan penawaran kupon yang tinggi.

"Saya perkirakan nilai penawaran yang masuk untuk ORI027 bisa mencapai sekitar Rp20 triliun hingga Rp25 triliun," ucapnya kepada Bisnis, Kamis (30/1/2025).

Hal yang sama juga disampaikan Senior Economist PT KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana yang mengatakan bahwa melihat dari kuponnya yang lebih tinggi dibanding yang sebelumnya, permintaan untuk ORI027 diproyeksi masih akan besar.

"Saya optimistis, mungkin bisa lebih dari Rp20 triliun, bahkan mungkin mendekati target, karena kondisi pasarnya relatif mendukung," ujarnya saat ditanyai Bisnis, Selasa (28/1/2025).

DJPPR Kemenkeu RI telah meluncurkan ORI027 dalam dua seri, yaitu ORI027T3 tenor 3 tahun dengan kupon 6,65% dan ORI027T6 tenor 6 tahun memiliki kupon 6,75% per tahun.

Masa penawaran ORI027 berlangsung sejak 27 Januari 2025 hingga 20 Februari 2025, dengan total kuota awal kedua seri ORI027 tersebut sebesar Rp25 triliun.

Melihat data penjualan ORI027, penjualan tenor 3 tahun atau ORI027T3 lebih banyak diminati daripada tenor 6 tahun ORI027T6.

Marcomm and Partnership Manager PT Bareksa Portal Investasi Ratnanitya Pradipta menjelaskan bahwa ada penyesuaian kuota ORI027, terutama penambahan kuota untuk tenor 3 tahun yakni ORI027T3.

"Secara nasional kuota ORI027T3 terus ditambah, dan kuota ORI027T6 juga disesuaikan oleh Kementerian Keuangan," katanya kepada Bisnis, Senin (17/2/2025).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper