Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terlihat sudah menyentuh level paling bawah ketika menguji 6.550. Pergerakan IHSG ke depan diperkirakan rebound.
Berdasarkan data RTI Infokom, IHSG ditutup menguat 1,74% atau mengalami rebound ke level 6.645,77 pada perdagangan Rabu (12/2/2025). Saham BBRI, TLKM, hingga PTRO terpantau kompak menghijau sore ini.
Sebanyak 367 saham menguat, 212 saham melemah, dan 217 saham stagnan. Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG bergerak pada kisaran 6.537,47-6.645,77. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp11.442,27 triliun.
Saham bank pelat merah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi salah satu saham dengan nilai transaksi tertinggi pada perdagangan kemarin, yaitu Rp1,5 triliun. Saham BBRI ditutup naik 0,50% ke level Rp4.030 per saham.
Tim Riset Phintraco Sekuritas menjelaskan rebound teknikal IHSG terjadi setelah menguji level 6.550 yang diyakini menjadi level terbawah (bottom).
"Level 6.550 tersebut merupakan kisaran pivot level jangka panjang berdasarkan pergerakan IHSG di tahun 2021 lalu. Dengan demikian, IHSG berpeluang lanjutkan technical rebound ke kisaran 6.700 pada Kamis (13/2/2025)," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas.
Adapun, sejumlah sentimen yang memengaruhi IHSG dari dalam negeri termasuk data pertumbuhan penjualan ritel sebesar 1,8% yoy pada Desember 2024 atau naik dari 0,9% yoy pada bulan sebelumnya.
Ekspansi tersebut dinilai sudah sesuai perkiraan dan memvalidasi indikasi-indikasi perbaikan konsumsi domestik yang cukup signifikan selama Desember 2024.
Sebelumnya, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dirilis pada level 127.2 di Januari 2025, turun tipis dari 127.7 di Desember 2024. Hal ini disebut membangun keyakinan bahwa konsumsi masih cukup solid pada Januari 2025, meski mungkin tidak sesolid saat Desember 2024.
Sedangkan dari eksternal, pelaku pasar kini menantikan data inflasi produsen dari penjualan ritel di AS. Data tersebut berpotensi digunakan untuk menganalisis keputusan The Fed terkait kebijakan suku bunga.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.