Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terperosok cukup dalam lebih dari 2% pada perdagangan, Kamis (6/2/2025).
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan bahwa IHSG saat ini sedang berjalan pada skenario merah, dengan worstcase IHSG akan menguji ke level 6.742-6.853.
"Kami perkirakan, pergerakan IHSG saat ini masih dibebani oleh emiten-emiten bigcaps perbankan yang relatif terkoreksi pada hari ini," katanya kepada Bisnis, Kamis (6/2/2025).
Menurutnya, saham perbankan terkoreksi lantaran imbas dari rilis kinerja sepanjang 2024 yang relatif moderat dan investor masih mencermati akan kinerja 2025 yang diperkirakan cenderung stagnan.
Dia memproyeksi IHSG masih akan cenderung bergerak downtrend atau melemah, dan koreksinya akan relatif terbatas menguji ke level 6.835-6.853, dengan area penguatan berada pada level 6.911-6.936.
Seperti diketahui, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah cukup dalam sebesar 2,44% ke level 6.853,02 pada pukul 15.18 WIB, Kamis (6/2/2025).
Baca Juga
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG dibuka di posisi 7.030,19 pada perdagangan hari ini. IHSG kemudian melemah 0,26% menuju ke posisi 7.005,98 pada pukul 09.05 WIB.
Tercatat sejumlah emiten bank jumbo kompak mengalami pelemahan. BBCA misalnya terkoreksi 2,74%, BBRI turun 3,62%, kemudian BBNI turun 4% dan BMRI anjlok hingga 8,14%.
Riset MNC Sekuritas menyatakan bahwa IHSG juga melemah sebesar 0,70% ke level 7,024.23 pada perdagangan kemarin, Rabu (5/2/2025)
Menurutnya, IHSG melemah meskipun sebagian besar pasar Asia ditutup menguat, karena investor bereaksi negatif terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,03% secara year to year (YoY) pada 2024.
Adapun dengan IHSG yang anjlok lebih dari 2% pada perdagangan hari ini, Herditya masih merekomendasikan saham yang dapat dicermati, di antaranya AMRT, ESSA, dan MLPL.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.