Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 ditutup melemah di tengah penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (6/2/2025). Saham KLBF, MAPI, dan MYOR terpantau masih melaju di tengah penurunan indeks.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks hasil kerja sama Bursa dengan harian Bisnis Indonesia ini turun 3,07% atau 15,57 poin ke level 491,99. Tercatat, sebanyak 6 saham menguat, 19 saham terkoreksi, dan 2 saham stagnan.
Saham yang naik antara lain PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) melonjak 7,44% ke Rp1.300, PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) naik 5,04% ke Rp1.250, dan PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) terapresiasi sebesar 2,98% menjadi Rp2.420.
Adapun saham yang turun antara lain PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) sebesar 7,69% ke Rp5.100, PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) turun 5,95% menjadi Rp1870, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) terkoreksi 4,67% ke Rp4.290.
Di sisi lain, IHSG terperosok sebesar 2,12% atau 148,69 poin menuju 6.875,54 hingga akhir perdagangan. Sepanjang hari ini, IHSG dibuka pada level 7.024,23 dan sempat bergerak menuju posisi tertingginya yakni 7.033,63.
Tercatat, sebanyak 188 saham menguat, 444 saham menurun, dan 323 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp12.052 triliun.
Baca Juga
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG melemah 1,96% menuju level 6.886,86 pada perdagangan sesi pertama hari ini.
Dia menuturkan secara teknikal, IHSG breaklow support psikologis 7.000 dengan validasi Indikator modern MACD yang menunjukkan pelebaran negative slope.
“Dengan demikian, IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang 6.875 – 7.000 pada sesi kedua perdagangan hari ini,” ujarnya dalam publikasi riset harian.
Sementara itu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Adityo Nugroho mengatakan volatilitas pasar masih dipengaruhi oleh perubahan situasi global, termasuk kebijakan perdagangan Amerika Serikat (AS) yang belum stabil.
Adityo juga menyoroti sejumlah isu domestik, mulai dari upaya merapikan distribusi gas LPG yang berbuah kelangkaan dan langkah penghematan APBN yang menimbulkan keresahan di kalangan aparatur sipil negara (ASN).
“Ditambah situasi perdagangan global yang masih kalut akibat kebijakan tarif Donald Trump yang maju mundur semakin memperkeruh awan ketidakpastian,” ucapnya.
__________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.