Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Lesu di Level 7.022, Saham BMRI hingga ASII Melorot

IHSG dibuka melemah ke level 7.022,23 pada perdagangan hari ini, Kamis (6/2/2025).
Karyawan melintas didekat layar yang menampilkan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (15/11/2024)./ JIBI/Bisnis/Abdurachman
Karyawan melintas didekat layar yang menampilkan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (15/11/2024)./ JIBI/Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka melemah ke level 7.022,23 pada perdagangan hari ini, Kamis (6/2/2025). Harga saham seperti PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) hingga PT Astra International Tbk. (ASII) dibuka melorot.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG dibuka di posisi 7.030,19 pada perdagangan hari ini. IHSG kemudian melemah 0,26% menuju ke posisi 7.005,98 pada pukul 09.05 WIB. 

Pada awal perdagangan, IHSG bergerak di rentang terbawah 7.002,19 dan tertinggi 7.033,62. Adapun, kapitalisasi pasar alias market cap saat pembukaan mencapai Rp12.265 triliun.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, deretan saham bank jumbo yang mencatatkan nilai transaksi saham tinggi di pasar kompak lesu. Harga saham BMRI misalnya turun 2,26% pada pembukaan perdagangan. Lalu, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan pelemahan harga saham 0,82%.

Saham dengan nilai transaksi tinggi pun melemah. Harga saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) misalnya melemah 0,42% dan harga saham ASII melemah 1,48%.

Pada perdagangan sebelumnya, Rabu (5/2/2025) IHSG ditutup turun 0,70% atau 49,23 poin ke level 7.024,23 pada perdagangan kemarin. Aliran dana asing pun melanjutkan tren keluarnya pada perdagangan kemarin kemarin. Tercatat, nilai jual bersih atau net sell asing mencapai Rp490,49 miliar di pasar saham Indonesia pada perdagangan kemarin. 

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan dalam risetnya menilai IHSG pada perdagangan kemarin melemah justru ketika realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia per kuartal IV/2024 beradai di atas ekspektasi. Indonesia catat perbaikan realisasi pertumbuhan ekonomi ke 5,02% secara tahunan (year on year/yoy) di kuartal IV/2024 dari 4,95% yoy pada kuartal sebelumnya.

Akan tetapi, dibanding kuartal sebelumnya, realisasi pertumbuhan ekonomi cenderung melambat menjadi 0,53% secara kuartalan (quarter on quarter/qoq) per kuartal IV/2024 dibandingkan 1,50% qoq di kuartal III/2024.

Ke depan, Valdy menilai pelaku pasar memiliki ekspektasi lebih tinggi, mengingat data-data makro per Desember 2024 secara konsisten cenderung berada di atas ekspektasi.

Adapun, pada perdagangan hari ini, pasar juga akan dipengaruhi oleh faktor luar negeri, di mana data ketenagakerjaan non-pertanian AS atau US ADP Nonfarm Employment Change naik ke 183.000 di Januari 2025, jauh lebih tinggi dari perkiraan di 148.000. 

Realisasi ini membangun keyakinan bahwa The Fed masih akan bertahan pada pendiriannya untuk less-aggressive dalam memangkas suku bunga acuan pada 2025.

Sementara, pelemahan IHSG sejauh ini menekan indeks memasuki overbought area. "Kondisi ini memperkuat proyeksi fluktuasi IHSG dalam rentang 6.950-7.150 untuk beberapa waktu kedepan," ujar Valdy dalam risetnya pada Kamis (6/2/2025).

IHSG hari ini diproyeksikan akan memasuki uji resistance di level 7.150, pivot 7.050, serta level support di 6.950 pada perdagangan hari ini.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper