Bisnis.com, JAKARTA — Volatilitas tinggi masih menyelimuti pasar saham Indonesia hingga awal Februari 2025. Di tengah kondisi tersebut, BRI Danareksa Sekuritas menetapkan lima saham unggulan untuk kuartal I/2025, termasuk UNTR hingga GOTO.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Erindra Krisnawan dan Wilastita Muthia Sofi menyampaikan sentimen rancangan tarif impor Presiden Amerika Serikat Donald Trump dapat merembet ke pasar keuangan global, termasuk Indonesia.
Dua jalur transmisinya ialah melalui risiko nilai tukar dan penjualan aset-aset berisiko tinggi atau dikenal dengan istilah market risk-off.
Risiko itu sudah terasa di pasar saham. Sepanjang tahun berjalan 2025, Bursa Efek Indonesia mencatat aksi jual bersih investor asing mencapai Rp4,17 triliun. Adapun, IHSG turun tipis 0,09% year-to-date ke level 7.073,45 hingga kemarin.
Di pasar uang, nilai tukar rupiah tertekan dan berada di kisaran Rp16.300 per dolar AS.
“Aksi jual baru-baru ini telah membawa valuasi IHSG menjadi 12,7 kali price to earnings [PE],” tulisnya dalam riset, dikutip Rabu (5/2/2025).
Lebih lanjut, risiko kunci yang dinilai harus diwaspadai ialah tekanan nilai tukar di tengah sentimen penguatan dolar AS.
Menurut Erindra dan Wilastita, valuasi IHSG dan kondisi domestik yang membaik akan menjadi bantalan terhadap risiko penurunan peringkat.
“Kami masih memilih saham-saham berkualitas dan memiliki lindung nilai terhadap dolar AS. Untuk kuartal I/2025 pilihan taktis kami yaitu saham UNTR, BBCA, ICBP, JPFA, dan GOTO,” paparnya.
Lima saham tactical picks BRI Danareksa Sekuritas itu mendapat rekomendasi beli dengan target harga Rp31.000 untuk saham UNTR, Rp11.900 untuk saham BBCA, Rp14.000 untuk saham ICBP, Rp2.800 untuk saham JPFA, dan Rp90 untuk saham GOTO.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.