Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CGS Internasional Tambah Muatan di Saham Bumi Resources Minerals (BRMS)

CGS International kini menjadi pemegang saham BRMS dengan kepemilikan 5,06% atau setara dengan 7.169.713.300 saham per Kamis (4/2/2025).
Investor mengamati pergerakan harga saham pada salah satu platform di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (22/1/2025)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Investor mengamati pergerakan harga saham pada salah satu platform di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (22/1/2025)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — CGS International Securities Singapore Pte Ltd menambah kepemilikan sahamnya pada emiten tambang mineral grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS).

Sekuritas berbasis di Singapura itu kini menjadi pemegang saham BRMS dengan kepemilikan 5,06% atau setara dengan 7.169.713.300 saham per Rabu (4/2/2025).

Sebelumnya, CGS International belum terlihat sebagai pemegang saham 5% BRMS per 31 Januari 2025.

Nama CGS Internasional baru kelihatan pada transaksi per 3 Februari 2025 lewat kepemilikan 7.164.713.300 saham atau setara 5,05% saham BRMS.

Dari lantai bursa, saham BRMS menguat 3,19% ke level Rp388 per saham pada perdagangan hari ini, Rabu (5/2/2025).

Secara tahunan, saham BRMS telah menguat 177,144%, dan sempat menyentuh level tertingginya di angka Rp494 per saham pada 11 November 2024.

Di sisi lain, BRMS membukukan laba bersih sebesar US$15,65 juta atau Rp248,06 miliar (kurs Rp15.847 per dolar AS) pada kuartal III/2024.

Laba perseroan melesat 49,51% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya US$10,46 juta atau Rp165,91 miliar.

Sementara itu, pendapatan BRMS meroket 231,27% yoy pada kuartal III/2024 menjadi US$108,47 juta atau Rp1,71 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya US$32,74 juta atau Rp518,92 miliar.

Sebelumnya, BRMS tengah memfinalisasi pinjaman bank untuk memulai proyek tambang bawah tanah di Palu awal tahun ini. Rencananya, nominal fasilitas pinjaman itu mencapai US$200 juta sampai dengan US$300 juta.

Adapun, sebagian kecil fasilitas pinjaman sekitar US$50 juta sampai dengan US$100 juta itu bakal disalurkan untuk kegiatan penambangan dan eksplorasi di Gorontalo Minerals.

Funding sedang kami proses dan dalam waktu dekat kita akan memulai underground project,” tuturnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper