Bisnis.com, JAKARTA — Henan Putihrai Asset Management (HPAM) mengincar total dana kelolaan atau asset under management (AUM) mencapai Rp13 triliun pada 2025. Adapun hingga Januari 2025, perseroan mencatatkan total dana kelolaan reksa dana sebesar Rp9,8 triliun.
Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi mengatakan AUM bulan Januari 2025 mengalami peningkatan sebesar 11,34% secara tahunan (year-on-year).
"[Kami] menargetkan total AUM sebesar Rp13 triliun pada akhir tahun 2025, yang berarti peningkatan sekitar 30% dari tahun 2024," katanya kepada Bisnis, Kamis (10/2/2025).
Dia mengatakan bahwa untuk mencapai target tersebut, Henan Putihrai Asset Management akan menerapkan beberapa strategi.
Strategi pertama, HPAM akan menerapkan pendekatan multi-disiplin serta protokol manajemen risiko yang ketat dalam pengelolaan portofolio, dengan menekankan kelincahan dalam merespons kondisi pasar.
Kedua, mengembangkan produk reksa dana yang inovatif dan sesuai dengan tren pasar serta profil risiko klien, serta menjaga dan meningkatkan kinerja produk reksa dana yang ada.
Ketiga, juga meningkatkan layanan dan edukasi kepada klien melalui platform digital maupun konvensional, serta memperkuat kerja sama dengan distributor dan mitra strategis.
Lebih lanjut, Reza menjelaskan bahwa terdapat beberapa katalis yang akan mendukung pencapaian target AUM tersebut, di antaranya stabilitas politik di Indonesia, meningkatnya antusiasme masyarakat terhadap pasar modal, dan dukungan dari pemerintah dan regulator dalam pengembangan industri reksa dana.
Sementara itu, dia juga mengungkap tantangan yang akan dihadapi yakni volatilitas pasar yang dapat mempengaruhi kinerja portofolio, perubahan regulasi yang memerlukan penyesuaian strategi, dan persaingan yang semakin ketat di industri manajer investasi.
"Henan Putihrai Asset Management optimistis terhadap prospek reksa dana pada tahun 2025," tambahnya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.