Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini yang Bisa Diperhatikan saat Beli Saham Royal Pembagi Dividen

Investor dapat memperhatikan beberapa hal saat mempertimbangkan membeli saham royal pembagi dividen
Warga mengakses data saham menggunakan perangkat komputer jinjing dan telepon pintar di Jakarta, Minggu (2/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga mengakses data saham menggunakan perangkat komputer jinjing dan telepon pintar di Jakarta, Minggu (2/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan perombakan konstituen indeks acuan IDX High Dividend 20 untuk periode 5 Februari 2025 hingga 6 Februari 2026. Investor dapat memperhatikan beberapa hal saat membeli saham royal pembagi dividen.

Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas Indonesia Fath Aliansyah Budiman menjelaskan investor perlu memperhatikan konsistensi pembayaran dividen emiten tersebut dalam beberapa tahun terakhir ketika mempertimbangkan membeli saham-saham pada indeks High Dividend 20.

"Selain itu, kepastian dari sisi bisnisnya yang tergolong cukup stabil dalam beberapa tahun mendatang juga bisa menjadi perhatian investor," ucap Fath, Selasa (4/2/2025).

Menurut Fath, salah satu anggota baru IDX High Dividend 20 yang dapat menjadi perhatian investor yakni saham PT Perusahaan Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO). Menurut Fath, SIDO konsisten dalam melakukan pembayaran dividen, dan secara bisnis tergolong stabil.

Selain itu, lanjutnya, saham SIDO memiliki potensi kinerja yang lebih baik apabila bisa menambah porsi penjualan dari sisi ekspor. Pada akhirnya, kata Fath, hal ini bisa menaikkan potensi pembayaran dividen di masa mendatang.

Sebagaimana diketahui, tujuh saham yang masuk menjadi anggota baru dalam IDX High Dividend 20 untuk periode 5 Februari 2025 hingga 6 Februari 2026 ialah PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk. (ACES), PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA), PT Bank CIMB-Niaga Tbk. (BNGA), PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS), dan PT Perusahaan Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO).

Di sisi lain, tujuh saham yang terdepak dari IDX High Dividend 20 ialah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT), PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP), PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR), dan PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA). 

Adapun salah satu konstituen baru IDX High Dividend 20, AKRA menjelaskan kebijakan pembagian dividennya. Head of Investor Relations AKRA Ignatius Teguh Prayoga menuturkan direksi AKRA pada intinya berkomitmen untuk memberikan dividen dengan payout ratio di atas 50%. 

"Dewan Direksi AKRA pada intinya berkomitmen payout ratio dividen bisa lebih dari 50%," kata Prayoga ditemui belum lama ini. 

Adapun mengutip laporan tahunannya, AKRA memberikan dividen payout ratio sebesar 61,59% untuk tahun buku 2022, dan sebesar 51,49% untuk dividen tahun buku 2021. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper