Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Merdeka Battery (MBMA) Bicara Soal Saham Jatuh di Bawah Harga IPO

Manajemen PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) buka suara soal harga saham yang jatuh di bawah harga saat IPO.
Pegawai beraktivitas di galeri Bursa Efek Indonesia pada pembukaan perdagangan saham 2025 di Jakarta, Kamis (2/1/2025)./Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di galeri Bursa Efek Indonesia pada pembukaan perdagangan saham 2025 di Jakarta, Kamis (2/1/2025)./Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Manajemen PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) angkat bicara soal harga saham perseroan yang bergerak jauh meninggalkan harga saat penawaran umum perdana (IPO).

Sampai penutupan perdagangan Jumat (31/1/2025), saham MBMA melorot ke level Rp382 per saham. Posisi itu telah terkoreksi 51,94% atau minus 413 poin dari harga IPO di level Rp795 pada 18 April 2023.

Belakangan, PT Indopremier Sekuritas menyematkan peringkat beli untuk saham MBMA dengan target harga Rp550 per saham di tengah tren pelemahan harga saham emiten kongsi Boy Thohir & Grup Saratoga (SRTG) itu.

GM Corporate Communications PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) Tom Malik mengatakan harga saham MBMA saat ini tidak mencerminkan kinerja riil perseroan.

Apalagi, Tom menambahkan, MBMA bakal mulai mengoperasikan 2 fasilitas high pressure acid leach (HPAL) tahun ini, yang diperkirakan bakal ikut mengerek pendapatan dan laba bersih perseroan.

“Seperti yang kita ketahui harga saham sering tidak mencerminkan kinerja riil sebuah perusahaan,” kata Tom saat dikonfirmasi, Minggu (2/2/2025).

Tom tidak banyak berkomentar soal harga saham MBMA yang minus lebar di pasar efek.

Menurut dia, manajemen tengah berfokus untuk mengesekusi program pertumbuhan jangka panjang perusahaan seperti yang terlihat dari capaian sepanjang periode 9 bulanan 2024.

Selama sepekan terakhir, dua broker asing J.P Morgan Sekuritas Indonesia (BK) dan CGS International Sekuritas Indonesia (YU) justru bermanuver pada saham MBMA. Dua broker itu mengakumulasi saham MBMA cukup besar.

JP Morgan memborong saham MBMA sebanyak 111.300 lot dengan nilai investasi mencapai sekitar Rp4,4 miliar di harga rata-rata Rp394 per saham.

Sementara itu, CGS International memborong saham MBMA sekitar 103.100 lot dengan nilai investasi Rp4 miliar di harga rata-rata Rp392 per saham.

Dari laporan kinerja keuangan MBMA, emiten kongsi Boy Thohir dan Grup Saratoga itu membukukan laba bersih sebesar US$18,46 juta atau sekitar Rp284,06 miliar (asumsi kurs Rp15.384 per dolar AS) sepanjang periode Januari sampai September 2024. 

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper