Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan induk emiten unggas PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA), Japfa Ltd., akan go private atau delisting dari Bursa Singapura. JPFA memastikan aksi delisting induknya tersebut tak akan memengaruhi bisnis perseroan.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Manajemen JPFA menjelaskan bahwa pada Jumat (24/1/2025), induk perseroan yakni Japfa Ltd. telah menyampaikan pengumuman rencana privatisasi melalui sebuah skema.
Apabila skema tersebut telah selesai dilaksanakan, maka seluruh saham dari pemegang saham minoritas Japfa Ltd. akan diambil alih oleh Keluarga Santosa. Kemudian, Keluarga Santosa akan memiliki 100% saham Japfa Ltd. Selanjutnya, Japfa Ltd. akan delisting dari Bursa Efek Singapura (SGX).
"Namun, pembelian skema saham oleh Keluarga Santosa dan privatisasi serta penghapusan pencatatan saham [delisting] Japfa Ltd. tidak akan mengubah pengendalian atau manajemen grup perseroan [JPFA] dan tidak akan memengaruhi bisnis grup perseroan serta kelangsungan usahanya," tulis Manajemen JPFA di keterbukaan informasi pada Minggu (26/1/2025).
JPFA pun memastikan akan tetap menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tanpa adanya perubahan kepemilikan mayoritas dan akan tetap secara mayoritas dimiliki serta dikendalikan oleh Keluarga Santosa. JPFA pun menjelaskan tidak ada rencana aksi korporasi yang akan dijalankan perseroan ke depan.
Sebagaimana diketahui, rencana go private Japfa Ltd. makin terang seiring dengan penawaran akuisisi saham publik oleh Keluarga Santosa. Berdasarkan pengumuman resmi Japfa Ltd., perusahaan khusus milik Renaldo Santosa dan Gabriella Santosa, serta perusahaan lainnya milik Anastasia Kolonas, menawarkan akuisisi 18,33% saham publik Japfa Ltd. dengan banderol harga 0,62 dolar Singapura per lembar.
Baca Juga
Harga penawaran tersebut terbilang premium. Bloomberg melaporkan harga tersebut 17% lebih tinggi dari harga Japfa Ltd. pada penutupan perdagangan terakhirnya.
Lebih lanjut, Manajemen Japfa Ltd. juga menyebutkan harga penawaran ini lebih tinggi dari harga perdagangan dalam empat tahun terakhir.
Adapun, pemegang saham dengan kepemilikan 4,44% turut menyatakan komitmen untuk menyetujui harga penawaran dalam skema ini.
“Skema ini memberikan kesempatan kepada para pemegang saham untuk merealisasikan seluruh investasinya dalam saham dengan harga premium dibandingkan harga pasar saat ini, yang mungkin sulit dilakukan karena rendahnya likuiditas perdagangan saham,” tulis Japfa Ltd.
Renaldo Santosa, Gabriella Santosa, dan Anastasia Kolonas sebagai penawar juga meyakini privatisasi Japfa Ltd. bakal memberi fleksibilitas yang lebih besar bagi manajemen untuk mengelola dan mengembangkan bisnis yang ada.
"Hal ini akan memungkinkan perusahaan untuk mengejar strategi bisnis jangka panjang yang mungkin bertentangan dengan ekspektasi jangka pendek pasar publik,” demikian pernyataan mereka sebagai penawar.