Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berpotensi Masuk Indeks MSCI, Bos Bumi Resources Minerals Fokus Bisnis

Saham PT Bumi Resources Minerals Tbk. BRMS berpotensi masuk ke dalam konstituen indeks MSCI. Presdir BRMS mengatakan lebih fokus pengembangan bisnis perseroan.
Suasana fasilitas pengolahan emas PT Citra Palu Minerals, anak usaha PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), di Sulawesi./bumiresourcesminerals.com
Suasana fasilitas pengolahan emas PT Citra Palu Minerals, anak usaha PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), di Sulawesi./bumiresourcesminerals.com

Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) digadang-gadang bakal masuk ke dalam konstituen indeks MSCI yang baru.

Presiden Direktur BRMS Agoes Projosasmito pun tidak banyak berkomentar soal spekulasi yang menyebutkan BRMS berpeluang masuk ke dalam konstituen indeks MSCI tersebut.

Menurut Agoes, spekulasi itu sepenuhnya menjadi bagian dari dinamika pasar. Saat ini, dia menegaskan tengah berfokus untuk meningkatkan kinerja perseroan. 

“Saya hanya berusaha semaksimal mungkin membawa BRMS menjadi perusahaan yang baik dan maju, soal mau masuk MSCI atau tidak itu semua tergantung dari pasar,” kata Agoes kepada Bisnis, Kamis (23/1/2025). 

Di sisi lain, Agoes mengatakan, perseroannya tengah memproses fasilitas pinjaman bank untuk memulai proyek tambang bawah tanah di Palu awal tahun ini. 

Rencananya, nominal fasilitas pinjaman itu mencapai US$200 juta sampai dengan US$300 juta. 

Adapun sebagian kecil fasilitas pinjaman sekitar US$50 juta sampai dengan US$100 juta itu bakal disalurkan untuk kegiatan penambangan dan eksplorasi di Gorontalo Minerals. 

Funding sedang kami proses dan dalam waktu dekat kita akan memulai underground project,” tuturnya. 

Dalam keterbukaan informasi awal September 2024 lalu, anak usaha BRMS, PT Citra Palu Minerals (CPM) melaporkan adanya kenaikan kadar dan kandungan emas dari lokasi tambang River Reef dan Hillf Reef di Poboya, Palu.   

CPM melaporkan rata-rata kadar emas sebesar 4,9 gram per ton, dengan kandungan sebesar 4,2 juta oz emas dalam sumberdaya mineral yang berasal dari lokasi tambang River Reef.    

Laporan yang sama juga menunjukan bahwa sebagian besar dari kandungan emas tersebut (89%) diestimasikan untuk ditambang dengan metode penambangan bawah tanah.

Adapun, lokasi tambang di Hill Reef juga memberikan tambahan kandungan emas sebesar 329.000 oz emas.  

Sebelumnya menurut riset yang disusun Analis Verdhana Sekuritas Nicholas Goei, BRMS punya peluang untuk masuk ke dalam indeks MSCI. 

Nicholas berpendapat saham BRMS mesti diperdagangkan di atas Rp485 per saham untuk dipertimbangkan ke dalam MSCI Indonesia Standard Index. 

Hanya saja, saham BRMS justru merosot 1,96% ke level Rp400 per saham sampai penutupan perdagangan Kamis (23/1/2025). Kapitalisasi pasar atau market cap dari BRMS berada di angka sekitar US$3,75 miliar. 

Dengan porsi free float terakhir yang dilaporkan sebesar 35%, persentase itu memberikan market cap free float BRMS sekitar US$1,31 miliar. 

“Dengan demikian, harga saham mesti berada di atas Rp485 per saham untuk dipertimbangkan masuk ke dalam MSCI Indonesia Standard Index,” tulis Nicholas lewat riset dikutip, Kamis (23/1/2025). 

Pertimbangan itu disampaikan Nicholas berdasar pada market cap saat cutoff naik menjadi US$1,52 miliar. Proyeksi itu disebabkan karena naiknya batas minimal atau threshold dari MSCI World Index sebesar 2% selama 4 bulan terakhir. 

Adapun, cutoff merujuk pada tanggal terakhir perhitungan kapitalisasi pasar suatu emiten sebagai salah satu syarat menjadi bagian dari konstituen rebalancing Indeks MSCI. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper