Bisnis.com, JAKARTA — PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) meraih penghargaan sebagai emiten terbaik dalam kategori non-bank: logam dan mineral dengan total aset di atas Rp10 triliun dalam Bisnis Indonesia Awards (BIA) 2025.
Ajang BIA 2025 yang diselenggarakan di Hotel Westin, Jakarta, Senin (30/6/2025) mengusung tema Resilience Towards Uncertainty dan menjadi tahun ke-23 penyelenggaraan penghargaan bagi emiten dan korporasi terbaik di Indonesia.
Pada tahun ini, penghargaan diberikan kepada 46 emiten, termasuk 39 emiten non-bank dan 7 emiten perbankan. Penjurian dilakukan oleh panel independen yang terdiri atas pakar keuangan, regulator, dan tokoh ekonomi nasional.
Emiten pertambangan emas itu tercatat membukukan kenaikan pendapatan dan laba tahun berjalan dalam 3 tahun terakhir. Pendapatan BRMS tercatat naik dari US$11,64 juta pada 2022 menjadi US$46,63 juta pada 2023 dan US$162,34 juta pada 2024.
Sepanjang tahun lalu, emiten kongsi Grup Bakrie dan Grup Salim tersebut mencatatkan laba bersih sebesar US$25,12 juta. Perolehan itu melonjak 77% dibandingkan dengan US$14,18 juta pada 2023 dan jauh di atas US$13,68 juta pada 2022.
Direktur & Chief Financial Officer BRMS Charles Gobel menjelaskan bahwa pertumbuhan laba bersih tersebut didorong oleh peningkatan volume produksi, serta tingginya kandungan emas yang diproses sepanjang tahun lalu.
“Selain itu, kenaikan harga jual emas juga berkontribusi terhadap kinerja keuangan BRMS yang semakin cemerlang,” ujar Charles beberapa waktu lalu.
Dari sisi operasional, volume penjualan emas sepanjang 2024 mencapai 64.983 ounce (oz), meningkat 179% dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 23.270 oz. Selain itu, harga rata-rata jual emas naik 26% menjadi US$2.442 per oz pada 2024.
Direktur Utama & Chief Executive Officer BRMS Agus Projosasmito menambahkan bahwa perseroan saat ini tengah memperluas cakupan pekerjaan tambang bawah tanah di Poboya, Palu, melalui kontraktor PT Macmahon Indonesia.
“Kami berharap metode penambangan bawah tanah yang sedang dikembangkan sejak awal 2025 ini dapat mulai berproduksi dengan kadar emas yang lebih tinggi pada 2027,” kata Agus.