Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DAAZ Bidik Peluang Bisnis Angkutan Laut Indonesia Timur

Daaz Bara Lestari (DAAZ) memandang kebijakan hilirisasi yang dijalankan pemerintah akan memberikan sentimen positif terhadap bisnis angkutan laut di 2025.
PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 11 November 2024./Bisnis-Erta Darwati
PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 11 November 2024./Bisnis-Erta Darwati

Bisnis.com, JAKARTA – PT Daaz Bara Lestari (DAAZ) memandang bisnis angkutan laut bakal cukup prospektif pada 2025 seiring pertumbuhan industri pengolahan mineral dalam negeri yang didorong oleh kebijakan hilirisasi. 

Direktur DAAZ Erlyn Sulistio menuturkan bahwa perseroan telah memperkuat lini usaha angkutan laut dengan menggelontorkan investasi sebesar Rp730 miliar untuk menambah 12 set tug and barge yang telah beroperasi sejak tahun lalu. 

Penambahan kapal tunda dan tongkang untuk pengangkutan komoditas di kawasan Indonesia Timur itu diyakini mampu mendongkrak kinerja perusahaan pada 2025. 

“Kami optimistis kinerja lini usaha jasa angkutan laut kami akan meningkat pada tahun ini dengan adanya tambahan armada yang kami terima tahun lalu,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (20/1/2025). 

Dia memaparkan bahwa armada baru tersebut menambah kapasitas DAAZ menjadi 58 unit tugboat dan 49 unit tongkang. Hal itu mencerminkan fokus perusahaan pada penguatan sektor angkutan laut sebagai pilar utama bisnis. 

Di samping itu, DAAZ juga sedang mempertimbangkan untuk menambah lagi armada tug and barge guna mengantisipasi peningkatan kebutuhan layanan. 

Menurut Erlyn, prospek bisnis angkutan laut dinilai cukup menjanjikan pada 2025 karena didorong oleh pertumbuhan industri pengolahan mineral yang semakin pesat berkat kebijakan hilirisasi mineral pemerintah Indonesia. 

Dalam pemberitaan Bisnis.com sebelumnya, DAAZ telah menyerap seluruh dana hasil initial public offering (IPO) senilai Rp264 miliar sampai dengan 31 Desember 2024. 

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dari dana hasil IPO Rp264 miliar, hasil bersih setelah dikurangi biaya penawaran umum yang mencapai Rp6,76 miliar adalah sebesar Rp257,23 miliar.  

Pertama, perseroan menggunakan dana IPO sebesar Rp84,56 miliar untuk pembelian bijih nikel dan Rp1,2 miliar untuk modal kerja. Kedua, DAAZ memberikan pinjaman kepada entitas anak PT Bara Makmur Dwitama. Pinjaman itu digunakan untuk pembelian batu bara Rp84,02 miliar dan modal kerja senilai Rp1,71 miliar. 

Ketiga, manajemen DAAZ telah memberikan pinjaman kepada entitas anak PT Indo Lautan Energi yang kemudian dipakai untuk pembelian bahan bakar solar sebesar Rp84,88 miliar dan modal kerja senilai Rp857,37 juta. 

Daaz Bara Lestari melakukan pencatatan saham perdana atau listing di BEI pada Senin (11/11/2024) setelah merampungkan IPO pada level harga Rp880 per saham. Dalam IPO, DAAZ menawarkan 300 juta saham atau 15,02% dari total saham. 

Pada perdagangan hari ini, Senin (20/1/2025), ditutup menguat sebesar 2,64% menuju level Rp6.800. Banderol tersebut mencerminkan penguatan sebesar 44,68% dalam sebulan terakhir dan melesat 518,18% selama kurun 3 bulan. 

_______________________

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper