Bisnis.com, JAKARTA — Pemangkasan suku bungaacuan Bank Indonesia diproyeksi menjadi katalis positif bagi emiten yang memiliki rencana ekspansi dengan sumber dana eksternal, seperti PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) dan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA).
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Wilbert Arifin menyampaikan penurunan suku bunga BI sebesar 25 basis poin menjadi 5,75% berpotensi meningkatkan daya saing sektor padat modal, termasuk sektor komoditas. Katalis itu menjadi angin segar meskipun harga komoditas cenderung moderat.
“Hal ini menciptakan lingkungan pendanaan yang lebih kompetitif untuk investasi menjelang pemulihan harga komoditas pada 2026/2027,” ujarnya dalam riset, dikutip Minggu (19/1/2025).
Salah satu emiten yang diteropong bakal mendapatkan katalis positif ialah PTBA. Menurut Wilbert, PTBA diuntungkan dengan pendanaan kompetitif untuk ekspansi jalur kereta api. PTBA mengalokasikan Rp7,19 triliun untuk belanja modal pada proyek jalur kereta api Tanjung Enim-Keramasan, dengan lebih dari 50% didanai oleh utang.
“Penurunan suku bunga ini diharapkan membantu PTBA memperoleh pembiayaan dengan suku bunga yang lebih kompetitif,” paparnya.
Selain PTBA, INCO juga dinilai berpotensi memanfaatkan suku bunga lebih rendah untuk mendukung rencana pertumbuhan agresif. Sebelumnya, INCO menyatakan perusahaan mengalokasikan US$668 juta untuk belanja modal 2025. Capital expenditure (capex) itu berfokus pada pengembangan tambang Pomalaa dan Bahodopi.
Baca Juga
Wilbert menilai penurunan suku bunga ini akan membantu INCO memperoleh pembiayaan utang dengan syarat yang lebih menguntungkan untuk mendukung rencana pertumbuhannya.
"Penurunan suku bunga dan kondisi pendanaan yang lebih menguntungkan memberikan fleksibilitas lebih besar bagi PTBA dan INCO. Ini akan meminimalkan beban keuangan dan membantu menjaga arus kas yang terkelola,” imbuhnya.