Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Menguat 1,77% ke Level 7.079 Usai BI Pangkas Suku Bunga jadi 5,75%

IHSG ditutup menguat 1,77% ke level 7.079 pada perdagangan hari ini, Rabu (15/1/2025) usai Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 5,75%.
Pengunjung beraktivitas di main hall Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Jumat (10/1/2025)./JIBI/Bisnis/Abdurachman
Pengunjung beraktivitas di main hall Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Jumat (10/1/2025)./JIBI/Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,77% ke level 7.079 pada perdagangan hari ini, Rabu (15/1/2025), usai Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 5,75%. Saham-saham bank seperti BBRI, BMRI, dan BBCA ditutup melesat ke zona hijau sore ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, pada pukul 16.00 WIB IHSG parkir pada posisi 7.079,56 atau menguat 1,77%. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada rentang 6.977-7.084.

Tercatat, 344 saham menguat, 288 saham melemah, dan 323 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp12.289 triliun.

Emiten perbankan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi salah satu saham dengan kenaikan tertinggi hari ini. Saham BBRI melesat 7,63% ke level Rp4.090 per saham.

Selain itu, saham bank pelat merah lainnya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) juga melesat hingga 6,48% hari ini ke level Rp5.750 per saham. Begitu juga saham bank milik Grup Djarum, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang naik 2,89% ke level Rp9.800 per saham hari ini.

Saham-saham lain yang juga menguat sore ini adalah CUAN yang naik 0,18% ke level Rp13.600 per saham, AADI menguat 1,15% ke level Rp8.825 per saham, dan RAJA yang naik 3,32% ke level Rp3.420 per saham.

Keputusan BI untuk memangkas BI Rate menjadi 5,75% hari ini di luar dugaan pasar. Chief Economist & Head of Research Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto sebelumnya memperkirakan penurunan BI Rate tidak memungkinkan, dengan tingginya tekanan pasar saat ini, khususnya terhadap Rupiah.

Mirae Asser Sekuritas sebelumnya memperkirakan BI tidak akan mengubah BI rate pada level 6,0% sepanjang semester I/2024.

Rully memandang BI masih akan tetap mengandalkan penerbitan SRBI untuk menjaga agar tidak banyak dana asing keluar. Cadangan devisa Indonesia per Desember 2024 mencapai US$155,7miliar dari hasil penyerapan SRBI.

"BI masih akan tetap melakukan kebijakan stabilisasi secara terukur. Nilai tukar dolar AS masih akan terus menguat dalam jangka menengah dengan optimisme prospek ekonomi AS yang lebih baik," ucap Rully.

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan keputusan untuk menurunkan suku bunga konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi dalam sasaran 2,5±1% pada 2025 dan 2026, serta untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

"Keputusan ini konsisten dengan tetap rendahnya perkiraan inflasi 2025 dan 2026 yang terkendali dalam sasaran 2,5±1%, terjaganya nilai tukar rupiah yang sesuai dengan fundamental untuk pengendalian inflasi dalam sasarannya dan perlunya upaya untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Perry.

Ke depan, BI akan terus memperhatikan pergerakan nilai tukar rupiah dan prospek inflasi, serta dinamika kondisi yang berkembang, dalam mencermati ruang penurunan suku bunga moneter lebih lanjut.

"Ke depan, BI akan terus mengarahkan kebijakan moneter untuk menjaga inflasi dalam saaran dan nilai tukar yang sesuai fundamnetal dengan tetap mencermati ruang turut mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai dinamika yang terjadi pada perekonomian global dan nasional," ujar Perry.

_______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper