Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan tren positif pada perdagangan Senin (13/1/2024) karena didorong oleh sentimen penguatan nilai tukar rupiah dan ekonomi domestik.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan penguatan indeks pada pekan lalu telah membuka peluang terbentuknya pola golden cross pada indikator Stochastic RSI yang menjadi sinyal potensi kenaikan lebih lanjut.
“IHSG berpeluang menguji resistance area 7.130 sampai dengan 7.150 pada perdagangan hari ini,” ujar Valdy dalam publikasi riset harian.
Menurutnya, sentimen positif turut diperkuat oleh penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sebesar 0,083% ke level Rp16.180.
Dia menyampaikan bahwa penguatan rupiah masih memiliki peluang untuk berlanjut, didukung oleh keputusan People’s Bank of China (PBOC) yang diketahui menghentikan sementara pembelian treasury bond.
“Langkah tersebut dinilai sebagai upaya untuk mendorong penguatan nilai tukar yuan terhadap dolar AS,” ungkap Valdy.
Baca Juga
Dari sisi domestik, perbaikan mulai terlihat di sektor otomotif meskipun pertumbuhan penjualan ritel hanya mencapai 0,9% secara tahunan (year on year/YoY) pada Desember 2024 atau lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 1,5% YoY.
Valdy menuturkan penjualan motor menurun 5,5% YoY di Desember 2024, lebih baik dibandingkan penurunan 10,3% YoY bulan sebelumnya.
Di sisi lain, penjualan mobil juga mencatat perbaikan dengan penurunan 6,4% YoY per Desember setelah sebelumnya merosot hingga 11,9% YoY pada November 2024.
“Data ini memperkuat ekspektasi bahwa aktivitas ekonomi selama Desember 2024 menunjukkan perbaikan dari perkiraan awal dan memberikan harapan peningkatan pada kuartal pertama 2025,” kata Valdy.
Sektor energi disebut menjadi sorotan dengan saham-saham seperti ADMR, BUMI, PTBA, dan ENRG yang menunjukkan pergerakan menarik. Saham ANTM dan TOWR juga direkomendasikan sebagai opsi investasi strategis.
_______________________
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.